Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Bank Mandiri
Tokoh Terkait
Bank Mandiri Kantongi Laba Bersih Rp26,6 Triliun di Semester I 2024, Naik dari Tahun Lalu
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Ekonomi
PIKIRAN RAKYAT - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraup laba bersih konsolidasi sebesar Rp26,6 triliun pada semester I 2024. Laba bersih tersebut terhitung setelah pajak dan minority interest.
Jumlahnya naik 5,23 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal II 2024 Bank Mandiri pada hari ini, Rabu, 31 Juli 2024.
“Bank Mandiri membukukan kinerja yang sangat baik,” katanya, Rabu, 31 Juli 2024.
Dalam acara tersebut, dipaparkan pula secara rinci mengenai besaran pendapatan bunga bersih Bank Mandiri yang tercatat mencapai Rp49,1 triliun dan Pendapatan Non-Bunga sebesar Rp19,4 triliun.
“Laba Bank Mandiri terjaga dengan baik,” ujar keterangan dalam data yang dipaparkan.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo pun menambahkan bahwa penyaluran kredit juga tumbuh dengan baik. Hal itu bisa terjadi karena ditopang oleh corporate dan komersial.
Pada kuartal II 2024, Bank Mandiri mencatat bahwa penyaluran kredit ke segmen korporasi punya realisasi terbesar, yakni mencapai Rp561 triliun. Nominal tersebut naik 29,7 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, penyaluran kredit ke segmen komersial mencapai Rp262 triliun atau naik 21,7 persen.
Data Center di Bank MandiriDalam acara yang sama, Bank Mandiri juga membahas soal data, teknologi atau cyber yang dimilikinya. Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama.
“Dengan kemajuan data, proteksi, konsumer dan sebagainya, (maka kita) harus mempunyai governance policy yang sangat duduk untuk meyakinkan data kita aman, dan punya integritas yang tinggi sesuai peraturan yang berlaku,” ucapnya.
Timothy pun menekankan bahwa teknologi merupakan hal yang diperhatikan dengan sangat serius oleh Bank Mandiri.
“Itu agenda di dua board, komisaris dan direksi. Tapi, yang kami tekankan di pengembangan teknologi ini adalah ketahanan sebagai enabler yang sangat penting, terutama dalam konteks digitalisasi, yang sudah dijalankan dengan sangat pesat di Bank Mandiri,” tuturnya.
“Jadi secara komprehensif, kami selalu me-review (aspek governance, proteksi, dan operasi), terutama dengan adanya peluncuran-peluncuran aplikasi-aplikasi atau layanan digital yang baru, di mana Bank Mandiri akan terus evaluasi dan asesmen dari aspek cyber security. Dimulai dari perencanaan, pembuatan hingga rilis aplikasi,” katanya melanjutkan.
Ia pun sempat membeberkan soal data center yang dimiliki oleh Bank Mandiri.
“Soal data center, kita punya dua data center yang berfungsi secara reaktif-aktif, dengan high valuable di setiap site, juga saling backup antar site,” ujarnya.
Data center tersebut juga dijadikan sebagai disaster recovery plan untuk mengantisipasi agar datanya tak diretas. Meski begitu, Bank Mandiri juga menyiapkan recovery plan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.***
Sentimen: positif (44.4%)