Sentimen
Negatif (98%)
31 Jul 2024 : 18.47
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan, teror

Tokoh Terkait
Ismail Haniyeh

Ismail Haniyeh

Pimpinan Hamas Terbunuh, Free Palestine Network Kutuk Keras Israel Penjajah

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

31 Jul 2024 : 18.47

PIKIRAN RAKYAT - Free Palestine Network mengutuk keras aksi teror Israel penjajah yang menyebabkan gugurnya salah satu pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh pada Rabu 31 Juli 2024.

Ismail tewas dalam serangan Israel penjajah ke Iran. "Aksi teror ini menunjukkan bahwa rezim zionis sama sekali tidak memedulikan hukum internasional dan wilayah kejahatannya tidak terbatas di Palestina, melainkan meluas ke berbagai wilayah," kata Furqan AMC, Sekretaris Jenderal FPN dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu, 31 Juli 2024.

Selain menyampaikan rasa duka cita, lembaga tersebut mengimbau Pemerintah Republik Indonesia agar mengutuk dengan keras pembunuhan terhadap pimpinan Hamas dan mengambil langkah signifikan mendukung kemerdekaan Palestina.

FPN juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia agar menjadikan gugurnya Ismail sebagai momentum menggalang persatuan perjuangan mendukung kemerdekaan Palestina.

"Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia mengidentifikasi dan mewaspadai pihak manapun yang menjadi antek-antek kolaborator Israel di Indonesia," ucap Furqan menambahkan.

Hubungan Israel penjajah dan Lebanon memanas

Sebelumnya, hubungan Israel penjajah dan Lebanon juga memanas. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beirut pun terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Lebanon, termasuk kemungkinan terjadinya eskalasi konflik bersenjata. Hal itu terkait memanasnya konflik Hizbullah dan Israel penjajah.

Merespons perkembangan terakhir, KBRI Beirut telah memperbaharui imbauan kepada para WNI di Lebanon. Para WNI diminta meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan keluar wilayah Lebanon mengingat penerbangan komersial masih beroperasi.

"Bagi para WNI yang berada di Lebanon Selatan disarankan untuk sementara waktu berlindung di Safe House KBRI Beirut," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulis pada Selasa 30 Juli 2024.

Dalam situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI Beirut +961 7081 7310. Berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon serta sekira 1.232 personel TNI yang bertugas di UNIFIL.

Komunikasi terus dijalin untuk memantau kondisi para WNI. Hingga saat ini mereka dalam keadaan baik, tenang dan selamat. Terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon Selatan dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing masing karena merasa situasi masih relatif aman. Kemlu juga mengimbau para WNI menunda dulu perjalanan ke Lebanon.***

Sentimen: negatif (98.1%)