Sentimen
Positif (100%)
29 Jul 2024 : 18.13
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

9 Nasdem Kembali Bicara Kemungkinan Anies Tidak Jadi Didaftarkan di Pilkada: Jangan Kecele Nasional

30 Jul 2024 : 01.13 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Nasdem Kembali Bicara Kemungkinan Anies Tidak Jadi Didaftarkan di Pilkada: Jangan Kecele Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni berbicara mengenai kemungkinan Anies Baswedan tidak jadi didaftarkan di Pilkada DKI Jakarta 2024, meski sudah mendapat rekomendasi dari Nasdem. Ia mengatakan, kunci seseorang diusung di pilkada adalah ketika mereka telah didaftarkan ke KPU daerah secara resmi. Sejauh ini, Anies belum mendapatkan surat rekomendasi resmi dari Nasdem, meski pekan lalu partai yang dipimpin Surya Paloh ini telah menyatakan dukungannya. "Belum (surat rekomendasi dari Nasdem ke Anies), belum. Kuncian itu nanti setelah dia mendaftarkan. Nah, jadi, you jangan kecele. Rekomendasi bisa saja dikasih, tapi tahu-tahu enggak didaftarin," ujar Sahroni di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024). "Bisa dicabut (rekomendasinya), bisa saja tidak dilanjutkan untuk pendaftaran," sambungnya. Ia mengingatkan bahwa waktu pendaftaran Pilkada 2024 masih panjang, sekitar satu bulan lagi. Sehingga, dinamika politik yang terjadi menjelang pendaftaran calon masih dinamis. Sahroni bahkan menyebut bisa saja rekomendasi yang diberikan Nasdem kepada Anies dibatalkan. "Itu sangat dinamis, jangan salah. Oke? Yang sudah ditetapin misalnya, belum tentu juga. Yang ditetapin, oke, akan daftar. Karena politik itu sangat dinamis. Lu boleh megang rekomendasi. Tahu-tahu rekomendasi dibatalin, who knows ?" tutur Sahroni. Terkait surat rekomendasi untuk Anies, Sahroni mengatakan semua orang bertanya-tanya mengenai keberadaan suratnya. Sahroni, yang notabene merupakan elite Nasdem saja, tidak tahu di mana surat rekomendasi itu berada. "Tapi sampai hari ini semua orang bertanya, 'mana sih suratnya, mana suratnya?' Gue sebagai orang Nasdem saja belum tahu. Karena bukan di Bappilu gue ya. Jadi semua sangat dinamis," katanya. Sahroni lantas mengibaratkan sebuah rekomendasi seperti jaket yang ada retsletingnya. Terkadang, kata dia, retsleting itu bisa dipakai, tapi terkadang dibiarkan dilepas begitu saja. "Gunanya (rekomendasi) adalah itu cuma sebagai simbol. Tapi pendaftaran itu adalah puncak di mana mereka dengan rekomendasi yang ada itulah hasilnya," tegas Sahroni. Sementara itu, Sahroni menekankan yang memutuskan seseorang maju atau tidak dari Nasdem hanyalah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Sahroni kembali mengingatkan betapa dinamisnya proses politik. "Mau lanjut tetap sampai pendaftaran, atau ada yang ganti. Atau ada proses yang lain. Tapi yang pasti, teman-teman harus sadari bahwa ini proses dinamika politik sangat dinamis," katanya. "Dan mudah-mudahan kalau sampai ujung sampai daftar ya berarti dia menjadi calon kepala daerah di tempatnya. Yes (termasuk Jakarta)," imbuh Sahroni. Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni sebenarnya telah mengingatkan bahwa politik bersifat dinamis. Sehingga, meskipun partai telah mengeluarkan rekomendasi kepada sosok untuk diusung di pilkada, masih ada potensi untuk berubah. Dalam hal ini, Nasdem telah mengusung Anies Baswedan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024. Nasdem melarang Anies menunjuk kader Nasdem sebagai wagubnya. "Kan politik itu sangat dinamis ya. Kan bukan berarti pada putusan-putusan final terkait dengan rekomendasi misalnya, itu bisa saja berubah. Tapi kita enggak tahu proses dinamika politik yang akan berjalan selanjutnya," ujar Sahroni di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (25/7/2024). "Tapi disampaikan kemarin oleh Pak Hermawi Taslim untuk (Nasdem) mengusung Pak Anies Baswedan. Tapi kan ini masih berproses sampai titik darah penghabisan pada saat pendaftaran," sambungnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (100%)