Sentimen
Negatif (100%)
31 Jul 2024 : 13.09
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Institusi: Telkom University

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Ismail Haniyeh

Ismail Haniyeh

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas di Iran, Situasi Israel-Palestina Makin Memburuk

31 Jul 2024 : 13.09 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Menurut pernyataan dari kelompok yang memerintah Gaza, kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, telah dihabisi di ibu kota Iran, Teheran. Hal ini mengacu pada berita terbaru yang menyebutkan bahwa Haniyeh, yang merupakan salah satu pemimpin penting dalam Hamas, telah tewas dalam sebuah insiden di Teheran.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, menurut pernyataan tersebut yang disampaikan oleh Hamas dan Iran, penyebab Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas adalah karena gedung tempat mereka menginap diserang. Dikatakan juga bahwa Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri acara pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, pada hari Selasa.

Insiden tragis ini diumumkan langsung secara resmi oleh kelompok Hamas yang harus menerima kenyataan bahwa salah satu pemimpinnya tewas saat genosida masih terus berlangsung.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas berdukacita atas meninggalnya rakyat Palestina yang agung, bangsa Arab dan Islam, dan seluruh rakyat merdeka di dunia: Saudara, pemimpin, martir, Mujahid Ismail Haniyeh, pimpinan gerakan ini, yang tewas dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran,” kata Hamas.

Selain Hamas, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga mengumumkan berita menyedihkan ini. Mereka juga menyampaikan bahwa insiden ini masih diselidiki untuk mengetahui penyebab kematiannya.

"Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, yang mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya tewas. Penyebabnya masih diselidiki dan akan segera diumumkan," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

Situasi Genosida Makin Memburuk

Dilaporkan oleh Jurnalis Al Jazeera, peristiwa ini berpotensi menimbulkan perubahan yang cukup tiba-tiba. Hal ini mengingat sosok pemimpin Hamas tersebut adalah sosok penting bagi warga Gaza. Mereka melihat Haniyeh bukan hanya sebagai pemimpin politik Hamas, tetapi juga sebagai pemimpin negosiasi yang mereka harapkan akan menghasilkan gencatan senjata dan akan mengakhiri genosida tanpa henti di Jalur Gaza ini.

Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat juga memandang Ismail Haniyeh sebagai pemimpin moderat yang jauh lebih pragmatis dibandingkan dengan pemimpin lain yang memimpin gerakan dari sisi militer. Dia sangat populer di sini. Dia tumbuh di kamp pengungsian dan mewakili sebagian besar orang yang merupakan keturunan keluarga pengungsi yang mengungsi dari wilayah Palestina pada tahun 1948.

Warga mengatakan genosida ini akan semakin memburuk sekarang, dan khawatir bahwa de-eskalasi apa pun dalam genosida ini tidak akan terjadi. Mereka bahkan memprediksi situasi di waktu yang akan datang akan semakin sulit, terutama soal gencatan senjata.

Pernyataan Lengkap Hamas

Kelompok Palestina Hamas telah merilis pernyataan mengenai pembunuhan pemimpin politiknya Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran. Berikut pernyataan lengkapnya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati; tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki.)

Gerakan Perlawanan Islam Hamas berdukacita atas meninggalnya rakyat Palestina yang agung, bangsa Arab dan Islam, dan seluruh orang merdeka di dunia: Saudara, pemimpin, martir, Mujahid Ismail Haniyeh.

Pemimpin gerakan tersebut, yang terbunuh dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran. Kita milik Allah dan kepada-Nya kita akan kembali. Dan itu adalah jihad, kemenangan atau kesyahidan.

Hamas pun menegaskan bahwa peristiwa ini tidak akan lepas dari hukuman. Pernyataan tersebut disampaikan oleh salah satu pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, yang mengatakan insiden ini sebagai “tindakan pengecut yang tidak akan lepas dari hukuman”. (Telkom University/Naufal Rafif Teddyantho)***

Sentimen: negatif (100%)