Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PLN
Tokoh Terkait
Asing Ramai Serbu Malaysia, Luhut Blak-blakan RI Tak Terkalahkan
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan (AI) yang sedang booming di seluruh dunia meningkatkan kebutuhan infrastruktur pendukung, misalnya data center dan cloud.
Para raksasa teknologi mulai melirik kawasan Asia Tenggara untuk berinvestasi di sektor AI. Namun, sejauh ini Indonesia masih kurang dilirik jika dibandingkan Vietnam, Malaysia, dan Singapura.
Menjawab hal ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia sebetulnya memberikan energi hijau yang paling andal di kawasan Asia Tenggara untuk pengembangan data center AI.
"Tadi saya baru di-brief oleh Dirut PLN, sampai tahun 2040 kita sudah akan meluncurkan 58 gigawatt [energi hijau]. 58 gigawatt dari hidropower, geothermal, solar panel, wind, dan sebagainya itu," kata Luhut dalam program Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (30/7/2024).
Namun, ia mengakui perlu dilakukan pembenahan dari dalam. Misalnya, Indonesia masih kurang agresif untuk mengejar investasi asing masuk ke dalam negeri.
"Kita harus menyelidiki diri kita juga ya. Bahwa mungkin kita kurang agresif untuk mengejar. Tapi menurut saya, yang kasih green energy yang paling bisa di kawasan itu Indonesia," ia menjelaskan.
Luhut mengatakan sumber energi hijau yang melimpah di Indonesia mungkin belum banyak diketahui. Namun, pihaknya sudah mencoba menyebarkan informasi ini ke para investor asing.
"Kemarin saya sudah bilang sama ada satu orang dari Amerika, saya bilang, eh, karena di Virginia rupanya itu mereka punya AI center itu gede banget, dan itu semua green energy. Saya bilang, eh, kamu kalau mau bikin di region ini, look at Indonesia. Karena kami punya, akan segera ini masuk 58 gigawatt green energy. Wow, dia bilang itu banyak. Saya bilang, ya, kita punya geothermal itu 29 gigawatt potensinya," Luhut menuturkan.
Luhut menegaskan potensi Indonesia dan energi hijau di dalamnya sangat besar. Namun, ia mengatakan agar dilirik investor asing perlu kerja keras bersama dari semua pihak.
"Jadi nobody can beat us. Yang penting kita satu. Dan juga jangan pikir ini sudah sempurna. Masih jauh dari sempurna. Nggak akan selesai dikerjakan satu presiden ini. Banyak sekali. Jadi kita harus semua bahu-membahu untuk mencapai ini," ucap Luhut.
(fab/fab)
Sentimen: positif (64%)