Tantang AS, Putin Ancam Produksi Lagi Senjata Nuklir
Detik.com Jenis Media: Internasional
Rusia kemudian mengatakan pihaknya tidak akan memulai kembali produksi rudal jarak menengah selama AS tidak mengerahkan rudal-rudalnya ke luar negeri.
Pada awal Juli lalu, AS dan Jerman mengumumkan bahwa "pengerahan episodik" untuk rudal-rudal jarak jauh AS, termasuk rudal jelajah Tomahawk, ke Jerman akan dimulai tahun 2026 mendatang.
Putin, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa "lokasi administratif dan militer penting Rusia" akan berada dalam jangkauan rudal yang "di masa depan bisa dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, sehingga wilayah kami akan berada dalam waktu sekitar 10 menit" setelah serangan dilancarkan.
Dia juga menyinggung soal penempatan rudal jarak menengah Typhon oleh AS ke wilayah Denmark dan Filipina dalam latihan militer baru-baru ini.
"Situasi ini mengingatkan kita pada peristiwa Perang Dingin terkait penempatan rudal jarak menengah Pershing Amerika di Eropa," cetus Putin dalam pidatonya.
AS mengerahkan rudal balistik Pershing ke wilayah Jerman Barat tahun 1980-an silam pada puncak Perang Dingin. Rudal-rudal AS terus ditempatkan di sana hingga reunifikasi Jerman terjadi dan hingga tahun 1990-an.
Namun setelah berakhirnya Perang Dingin, AS secara signifikan mengurangi jumlah rudal yang ditempatkan di kawasan Eropa seiring dengan berkurangnya ancaman dari Rusia.
"Kami mengambil langkah mantap menuju Perang Dingin. Semua atribut Perang Dingin dengan konfrontasi langsung kembali muncul," sebut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, saat berbicara kepada televisi pemerintah Moskow.
(nvc/ita)
Sentimen: negatif (93.4%)