Sentimen
Positif (84%)
29 Jul 2024 : 13.09
Informasi Tambahan

Institusi: HIPMI

Kab/Kota: Batang

Kasus: PHK

Tokoh Terkait

Bahlil Beberkan Biang Kerok PHK Massal Pabrik Tekstil

29 Jul 2024 : 13.09 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia buka-bukaan penyebab Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang belakangan terjadi di industri tekstil. Mantan Ketua Umum HIPMI ini mengakui telah terjadi PHK di Jawa Barat yang dipicu beberapa faktor.

Menurut Bahlil ada pabrik yang memang menutup usahanya di Jawa Barat, namun ada juga yang memindahkan bisnisnya ke daerah lain. Hal tersebutlah yang kemudian menyebabkan PHK.

"Kemudian PHK massal, benar terjadi PHK di beberapa tempat di Jawa Barat. Ini ada dua, satu relokasi pabrik dari Jawa Barat ke daerah lain, ada juga yang memang pabriknya ditutup," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/Kepala BKPM, Jakarta, Senin (29/7/2024).

Bahlil menyebut ada dua penyebab utama yang membuat industri tekstil tertekan. Pertama menyangkut persoalan mesin tua dan kedua soal biaya keekonomian yang tinggi dibanding negara lain.

"Masalahnya ada dua, mesinnya tua, kedua biaya ekonominya tinggi dibanding negara lain. Ini terkait produktivitas kerja kita. Kita harus cari jalan tengah," sebut dia.

Di satu sisi, hak-hak buruh harus bisa terpenuhi dengan baik. Namun Bahlil berpesan kepada buruh untuk memperhatikan keberlangsungan perusahaan. Pasalnya jika pabrik sampai tutup maka kerugian akan dirasakan semua pihak.

"Hak-hak buruh harus diperhatikan. Buruh juga harus perhatikan keberlangsungan perusahaan. Kalo tutup kan rugi semua," tuturnya.

Tutupnya lapangan kerja hingga tidak berjalannya aktivitas produksi juga berdampak pada penerimaan negara yang berkurang. Namun di tengah tutupnya sejumlah Pabrik, Bahlil menyebut ada juga pabrik-pabrik baru yang buka.

"Tapi jangan sedih, ada yang pergi ada yang datang. Contoh kemarin kita resmikan pabrik sepatu di Kawasan Industri Terpadu Batang, di Jawa Tengah. Itu menciptakan lapangan kerja 2 ribu lebih," ungkapnya.

Menurutnya untuk mendatangakan investor perlu beberapa upaya, baik dari pemerintah maupun pihak-pihak terkait. Pemerintah dapat memberikan sejumlah insentif perpajakan, sementara dari perbankan bisa mendorong pembiayaan untuk peremajaan mesin.

"Kedua harus ada kerja sama dengan saudara-saudara kita buruh, lapangan kerja mereka dengan upah layak. Tapi buruh harus mengerti kalau industri nggak jalan gimana pabrik mau survive," jelas dia.

(ily/kil)

Sentimen: positif (84.2%)