Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi pada kuartal II 2024 yang mencapai Rp 428,4 triliun. Dari realisasi investasi tersebut, jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 677.623 orang.  

Apabila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, realisasi investasi tersebut tumbuh sebesar 6,7%. Sedangkan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 22,5%.

“Alhamdulilah (realisasi investasi) masih bagus. Kita tahu ekonomi global masih dalam kondisi memprihatinkan, ada 95 negara yang jadi pasien International Monetary Fund (IMF). Di balik ketidakpastian ekonomi global, investor masih mempercayai negara kita sebagai negara tujuan investasi,” kata Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (29/7/2024).

Pada kuartal II 2024, realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 271,3 triliun. Angka ini tumbuh 6,3% dibandingkan kuartal sebelumnya, dan tumbuh 16,6% secara tahunan. Sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp 211,1 triliun. Angka ini tumbuh 7,1% dibandingkan kuartal sebelumnya, dan tumbuh 29,1% secara tahunan.

Realisasi investasi di Pulau Jawa senilai Rp 213,2 triliun. Sedangkan luar Pulau Jawa sebesar Rp 215,2 triliun. Lima besar subsektor realisasi gabungan antara PMA dan PMDN pada kuartal  II 2024 adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 74 triliun, industri pertambangan senilai Rp 45,6 triliun,  transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai Rp 41,3 triliun, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai Rp 33,5 triliun, dan  jasa lainnya senilai Rp 30,6 triliun.