Jakarta, Beritasatu.com -Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan II 2024 sebesar Rp 428,4 triliun. 

Apabila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, realisasi investasi tersebut tumbuh sebesar 6,7%. Sedangkan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 22,5%.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi periode April-Juni 2024 tersebut terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebanyak Rp 217,3 dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 211 triliun.

“Khusus semester I (Januari-Juni) 2024, realisasi investasi mencapai Rp 829,9 triliun atau naik 22,3% secara tahunan (year on year/yoy) dan telah mencapai lebih setengah atau 50,3% yang ditargetkan Presiden Jokowi sebesar Rp 1.650 triliun,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Adapun, secara terperinci lima besar subsektor investasi pada triwulan II 2024 dari sisi PMDN adalah:

Pertambangan sebanyak Rp 32,1 triliun atau setara 15,2%.Transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebanyak Rp 29,6 triliun atau setara 14%.Perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebanyak Rp 21,4 triliun atau setara 10,2%.Perdagangan dan reparasi sebanyak Rp 18,5 triliun atau setara 8,8%.Kehutanan sebanyak Rp 16,3 triliun atau setara 7,7%.

Sementara itu, lima besar subsektor investasi dari sisi PMA adalah:

Industri logam dasar, barang logam bukan mesin, dan peralatan sebanyak US$ 4,4 miliar atau setara 30,3%.Jasa lainya sebanyak US$ 1,0 miliar atau setara 7%.Pertambangan sebanyak US$ 900 juta atau setara 6,2%.Listrik, gas, dan air US$ 900 juta atau setara 6%.Industri kimia dan farmasi sebanyak US$ 800 juta atau setara 5,9%.