Sentimen
Positif (99%)
29 Jul 2024 : 06.56
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina, PLN

Grup Musik: APRIL

Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024: Momentum Menganalisis dan Merumuskan Strategi

29 Jul 2024 : 13.56 Views 1

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Ekonomi

Bisnis.com, JAKARTA -- Perekonomian Indonesia diperkirakan tetap tangguh pada Semester II/2024 meskipun menghadapi berbagai tantangan global. Indikator ini terlihat dari laporan terbaru dari Bank Dunia pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan stabil di kisaran 5,1%. Akan tetapi, dalam laporan yang diterbitkan pada akhir Juni 2024 terdapat sejumlah tantangan yang mengemuka seperti lonjakan komoditas, peningkatan volatilitas harga pangan dan energi, serta ketidakpastian geopolitik yang semakin meningkat.

Tantangan lain yang mengemuka adalah masih dipertahankannya suku bunga acuan BI Rate pada level 6,25% oleh Bank Indonesia. Level suku bunga yang sudah diputuskan sejak April 2024 sekaligus level tertinggi sejak 2016. Keputusan kenaikan suku bunga sendiri diambil bank sentral di tengah arus modal yang keluar dari dalam negeri sehingga menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah. 

Meskipun kebijakan ekonomi penuh tantangan, pemerintah melakukan upaya penstabilan melalui peningkatkan belanja sosial dan investasi publik. Peningkatan belanja publik, investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil diharapkan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor e-commerce Indonesia juga diperkirakan akan terus tumbuh signifikan, dengan nilai transaksi perbankan digital diproyeksikan meningkat sebesar 23,2% pada 2024, mencapai Rp71.584 triliun, didukung oleh sistem pembayaran yang aman dan andal.

Ragam permasalahan dan peluang ekonomi itu akan dibahas lebih dalam di Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024, yang akan diadakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Raffles Hotel, Jakarta Pusat. Acara ini mengusung tema "Meneropong Prospek Ekonomi di Tengah Perubahan Geopolitik dan Kebijakan Pemerintah" dan akan membahas berbagai isu strategis yang mempengaruhi perekonomian Indonesia pada paruh kedua 2024.

Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto mengatakan Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 merupakan momen penting bagi dunia usaha dan seluruh stakeholders untuk bersama-sama menganalisis dan merumuskan strategi dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada. 

“Dengan menghadirkan para ahli dan praktisi di bidangnya, kami berharap acara ini dapat memberikan wawasan berharga dan solusi praktis yang dapat diimplementasikan oleh berbagai pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (29/7/2024).

Acara ini akan menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae sebagai keynote speakers. Selain itu, akan ada tiga sesi diskusi yang menghadirkan pakar-pakar di bidangnya, yaitu sesi ekonomi riil, finansial, dan ekonomi hijau.

Sesi ekonomi riil mengambil tema Optimalisasi Potensi Investasi dan Eksekusi Strategi Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dengan narasumber Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Riyatno, Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani, dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

Pada bidang finansial mengambil tema Tantangan dan Peluang Sektor Finansial dan Pasar Modal Indonesia Paruh Kedua 2024 dengan narasumber Kepala Departemen Surveillance dan Kebijakan Sektor OJK Henry Rialdi, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman, dan Director Astra (in Charge Astra Financial) Suparno Djasmin. 

Sesi Ekonomi Hijau akan mengambil tema Memperkuat Fondasi Ekonomi Hijau untuk Pembangunan Berkelanjutan dengan narasumber Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam yang juga Kepala Sekretariat Nasional SDG’s Vivi Yulaswati, VP Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman dan Co Founder Adidaya Initiative Aji Said M. Iqbal Fajri.

Selain itu, Lulu juga mengatakan bahwa Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 tidak hanya akan membahas isu-isu makroekonomi, tetapi juga akan mengupas tuntas sektor-sektor spesifik yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada perekonomian nasional. "Kami percaya bahwa diskusi mendalam mengenai sektor-sektor ini akan membuka peluang baru dan memberikan arah yang jelas bagi kebijakan dan investasi di masa depan," tambahnya.

Terakhir, Lulu mengundang seluruh pihak yang berkepentingan untuk menghadiri acara ini dan berpartisipasi aktif dalam diskusi. "Kami berharap acara ini dapat menjadi titik tolak bagi kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di depan," tutupnya.

Acara ini merupakan kesempatan bagi para peserta untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang prospek ekonomi nasional di tengah perubahan geopolitik dan kebijakan pemerintah yang dinamis. Diskusi akan mencakup berbagai topik mulai dari dampak kebijakan moneter hingga peluang investasi di sektor hijau yang berkelanjutan.

Sentimen: positif (99%)