Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Rio De Janeiro
Tokoh Terkait
BI Dorong Koordinasi Kebijakan untuk Redam Dampak Turbulensi Perekonomian Global
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya koordinasi kebijakan dalam mengatasi tantangan global. Saat ini perekonomian global tumbuh resilien meski masih dibayangi oleh ketidakpastian yang berpotensi menahan prospek pertumbuhan jangka menengah.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa ketidakpastian global, seperti divergensi kebijakan moneter dan tingginya utang publik di beberapa negara maju telah berdampak pada terbatasnya kemampuan negara berkembang dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
“Untuk itu negara maju melakukan langkah-langkah untuk mengatasi spillover tantangan global terhadap negara berkembang,” ucap Perry pada Minggu (28/7/2024).
Hal ini mengemuka dalam rangkaian Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 (Finance Minister and Central Bank Governors /FMCBG) di bawah Presidensi Brasil, yang diselenggarakan pada tanggal 25-26 Juli 2024 di Rio de Janeiro, Brasil.
Dalam pertemuan tersebut, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota G-20 sependapat bahwa perekonomian global tumbuh resilien, tetapi masih dibayangi oleh ketidakpastian yang berpotensi mengganggu prospek pertumbuhan jangka menengah. Oleh karena itu, G-20 sepakat untuk mengoptimalkan kerja sama internasional.
Dia mengatakan ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk meredam dampak turbulensi perekonomian global ke negara berkembang. Pertama, memperkuat transparansi kebijakan moneter untuk memberikan kejelasan respons dan arah kebijakan bagi pelaku di sektor keuangan, menjaga persepsi, dan meredakan reaksi pasar sehingga dapat memperkuat stabilitas global.
Kedua, menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat utang yang berlebihan dan menerapkan kebijakan fiskal berkelanjutan yang lebih hati-hati.
“Ketiga, memperkuat koordinasi kebijakan fiskal dan kebijakan moneter serta reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas,” terang Perry.
Di sektor keuangan, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral memandang ketahanan sistem keuangan global tetap terjaga ditopang regulasi dan pengawasan yang solid. Ke depan, upaya memperkuat ketahanan di sisi operasional perlu terus menjadi perhatian sejalan dengan makin tingginya penggunaan teknologi digital.
“BI menggarisbawahi pentingnya asesmen risiko yang komprehensif, tata kelola yang baik, perencanaan penanganan dan pemulihan insiden siber yang efektif, serta ketersediaan teknologi dan infrastruktur yang mampu mitigasi risiko,” tutur Perry.
Sentimen: positif (99.9%)