Sentimen
Positif (91%)
28 Jul 2024 : 18.00

Cerita Bahliil Sempat Minder Jadi Menteri Investasi, Kenapa? - Page 3

28 Jul 2024 : 18.00 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengaku tak menyangka dirinya ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri di Kabinet Indonesia maju.

"Saya bingung, karena saya tidak pernah bermimpi menjadi pejabat. Karena saya bermimpi untuk mengatur pejabat," kata Bahlil dalam dikusi terkait tantangan ekonomi politik Pemerintahan Baru: Menyambut Kabinet Prabowo-Gibran, Minggu (28/7/2024).

Bahkan, ketika dirinya menjadi Kader Partai pun dirinya tidak pernah tertarik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, justru saat ini ia ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Investasi. Menurutnya, hal itu sudah jalan dari Tuhan.

"Saya jadi pejabat karena Allah dan Pak Jokowi,” ujarnya.

Sempat Minder

Disisi lain, Bahlil mengatakan dirinya sangat gugup ketika harus mengemban tugas sebagai pembantu Presiden. Pasalnya, Menteri-menteri sebelumnya merupakan lulusan dari luar negeri, sementara dirinya tidak.

"Hebat-hebat orang-orang ini, hampir semuanya di luar enegri, bahasa inggrisnya bagus. Nah, saya ditunjuk, sekolahnya di Papua, gimana gak gemeter," ujar Bahlil.

Kendati begitu, ia selalu percaya meskipun kuliah di luar negeri tidak menjamin kualitas diri seseorang. Melainkan, kualitas diri itu ditentukan oleh dirinya sendiri bukan dari asal kampus.

"Tapi saya selalu berpikir kampus tidak menjamin kualitas seseorang, yang menjamin kualitas itu ya seseornag itu sendiri," ungkapnya.

Kata Bahlil, meskipun dirinya merupakan lulusan kampus di pelosok negeri, tapi ia bisa membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi Menteri Investasi. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan investasi.

"Lihat, 2015-2019 itu kepala BKPM-nya tamatan Harvard, 2019 sampai 2023 itu sudah saya tamatan Papua. Bahkan di 2018 antara RPJM dan realisasi tidak pernah tercapai. Investasi itu ketika saya masuk naik terus sekarang sudah mencapai Rp1.400 triliun," pungkasnya.

Sentimen: positif (91.4%)