Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkeinginan membangun tranportasi kereta api tanpa rel, yang bisa mengaspal di jalan raya.

Angkutan masal itu berkenamaan Automated Rail Transit (ART). Salah satu transportasi umum, yang juga akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Eri menjelaskan, pihaknya bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) – RI sudah membahas perencanaan pengadaan ART itu. Kata dia, tujuan dibangunnya ART ini, adalah untuk mengurangi kemacetan.

“Ini insyaallah kita konsepkan dengan ART di Kota Surabaya, insyaallah tahun 2025 nanti juga sudah bisa berjalan,” terang Eri kepada wartawan, Jumat (7/6).

Menurut Eri, Pemkot memilih transportasi ART ini karena biaya lebih rendah. Dibandingkan dengan kereta tanpa rel (MRT), yang dalam pengadaannya, memakan anggaran Rp2,3 triliun.

“ART itu seperti MRT, tetapi ART ini menggunakan magnet. Dan ternyata harganya Rp500-600 miliar setiap 7 kilometer,” kata Eri.

Eri juga menambahkan, pengadaan kereta ART ini akan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Di mana, 1 kilometer rute ART terkena beban biaya Rp.100 miliar, serta disubsidi.

“Kalau tujuh kilometer Rp600-Rp700 miliar ya kita berani (pakai APBD penuh). Kita akan menghitung subsidinya. Semoga 2025 atau 2026 berjalan feasibility study (FS) dan 2026 dibangun,” pungkasnya. [ian]