Program Tangkap Ikan Terukur Berhasil Kirim 18,8 Ton Ikan ke China
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan percontohan (modeling) penangkapan ikan terukur (PIT) di dua lokasi, Kota Tual dan Kepulauan Aru. Dari program tersebut, KKP berhasil mengirimkan ikan sebanyak 18,8 ton ke China.
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Mochamad Idnillah mengatakan pihaknya telah meluncurkan program percontohan PIT pada 3 Juni 2024 di dua pelabuhan.
Dua pelabuhan itu, yakni Pelabuhan Perikanan (PP) Tual milik PT Samudera Indonesia Sejahtera (PT SIS) dan PP Benjina yang dimiliki oleh PT Industri Perikanan Arafura (PT IPA).
Mochamad mengatakan untuk PP Tual sudah berhasil mengirimkan sebanyak tiga kali pengiriman, baik ke pasar domestik maupun ke pasar luar negeri.
"Tanggal 3 juni 2024 telah me-launching PIT di dua pelabuhan. Kami mendapatkan laporan di Tual bahwa sudah ada tiga kali pengiriman, 17 ton dan 18 ton pengiriman ini berhasil dari hasil tangkapan ikan yang di-lendingkan pelabuhan perikanan PT SIS Tual," kata Mochamad dalam acara Konferensi Pers, Jumat (26/7/2024).
Berdasarkan data yang dipaparkan, sebanyak 17 ton ikan debo dan 36,6 ton ikan layang dan debo berhasil dikirim oleh PT SIS Tual ke Jakarta. Kemudian sebanyak 18,8 ton ikan berhasil dikirim ke China. Komoditasnya, yakni ikan bawal hitam, lencam, kakap merah, dan tenggiri.
Dia menjelaskan hasil tangkapan di atas berasal dari 10 kapal. Saat ini pihaknya menargetkan setidaknya ada 187 kapal yang akan masuk di dua pelabuhan tersebut pada awal Agustus tadi. Dengan begitu, produksi tangkap ikan yang berhasil didapatkan bisa mencapai 4.600 ton.
"Dari 10 kapal yang lending di sana sudah bisa didistribusikan Jakarta, Surabaya langsung ke China untuk hasil tangkapan yang ekspor. Kemudian saat ini baru 10 tadi yang masuk ke Tual. Kami mungkin awal bulan Agustus kapal yg tadi beroperasi 187 yang masuk modelling PIT bisa mendarat di dua pelabuhan tadi," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya terus melakukan evaluasi dan perbaikan, seperti dari segi prasarana dan sarana. Dia bilang pihaknya akan menyediakan tempat penginapan atau asrama untuk para anak buah kapal (ABK).
Untuk menunjang kompetensi para ABK, pihaknya juga menawarkan sertifikasi kompetensi. Selain itu dari segi bisnis, pihaknya juga tengah menyiapkan hilirisasi untuk produk hasil tangkapnya.
"Untuk modeling PIT, terutama produksi ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan evaluasi. Dari sisi bisnisnya terkait dengan produk distribusi termasuk juga SDM yang ada," jelasnya.
Sementara untuk di PP Benjina, dia menyebut saat ini belum banyak menghasilkan ikan. Pasalnya, cuaca di lokasi perairan Arafura tersebut tidak mendukung, seperti masih terjadi badai.
"Kami sampaikan memang di timur zona tiga Arafura saat ini cuaca belum bagus masih sering terjadi badai sehingga kapal yang beroperasi Laut Arafura belum banyak menghasilkan ikan," terangnya.
(kil/kil)Sentimen: positif (66.3%)