Sentimen
Positif (100%)
27 Jul 2024 : 22.19
Partai Terkait

Ini akan Jadi Momen Bersejarah

27 Jul 2024 : 22.19 Views 4

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS), Barack Obama menyatakan dukungannya untuk Kamala Harris yang maju menggantikan Joe Biden dalam kontestasi Pilpres 2024. Hal itu pun mengukuhkan dukungan dari seluruh tokoh terkemuka Demokrat untuk Kamala Harris.

"Kami menelepon untuk mengatakan, Michelle dan saya sangat bangga mendukung Anda (Kamala Harris), serta melakukan semua yang kami bisa untuk membawa Anda melewati pemilu ini dan masuk ke Oval Office," katanya kepada Kamala Harris selama panggilan telepon, Jumat 26 Juli 2024.

"Saya tidak bisa menelepon tanpa mengatakan kepada gadis saya, Kamala, saya bangga dengan Anda. Ini akan menjadi momen bersejarah," ujar Michelle Obama menambahkan.

Keluarga Obama belum mengumumkan dukungan mereka untuk Kamala Harris setelah Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk mundur dari pertarungan melawan Donald Trump. Namun, kini mereka mengukuhkan dengan jelas dukungannya untuk sang Capres.

"Kami mengatakan kepadanya bahwa kami pikir dia akan menjadi Presiden Amerika Serikat yang fantastis, dan dia mendapat dukungan penuh kami," tutur Barack Obama.

"Pada saat kritis bagi negara ini, kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan dia menang pada bulan November," ucapnya menambahkan.

Barack Obama membuat sejarah pada 2008 dengan menjadi presiden Afrika-Amerika pertama, dan Kamala Harris berharap untuk membuat sejarahnya sendiri sebagai wanita serta wanita kulit berwarna pertama yang terpilih untuk memimpin negara itu.

Barack Obama tetap menjadi salah satu tokoh paling populer di Demokrat, bahkan setelah lebih dari satu dekade berlalu sejak dia terakhir terpilih. Dia juga telah memberikan dukungannya kepada Joe Biden, yang merupakan wakil presidennya, selama penggalangan dana besar.

Kamala Harris pun mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan Barack Obama dan persahabatan panjang mereka. Dia telah mengenal mantan presiden itu sejak sebelum pemilihan pada 2008.

"Terima kasih kalian berdua. Itu sangat berarti, dan kita akan bersenang-senang dengan ini juga, bukan?" katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

Keputusan Kamala Harris melawan Donald Trump terus mendapatkan energi dari para pendukung, donor, dan politisi kurang dari seminggu setelah Joe Biden mundur dari Pilpres 2024 AS.

Mundurnya Joe Biden

Joe Biden mundur dari bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 setelah sebelumnya berusaha kembali melawat Donald Trump di panggung demokrasi.

Pengunduran diri Trump disampaikannya tepat empat bulan sebelum Pemilu AS diselenggarakan yang rencananya akan berlangsung pada 5 November 2024.

Dalam pernyataan tertulis, Biden juga tak menampik bila dirinya masih ada keinginan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS meski niat tersebut harus segera dipendam.

"Dan meskipun niat saya adalah mencalonkan diri kembali, saya percaya ini adalah demi kepentingan terbaik partai saya dan negara," ucapnya.

Mundur dari pencalonan Presiden di Pilpres AS 2024, Biden memutuskan untuk fokus menyelesaikan tugas di sisa masa jabatannya yang hampir berakhir.

"Saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya kepada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," tuturnya.

Kamala Harris Jadi Pengganti

Joe Biden menarik diri dari pencalonan dirinya di Pilpres AS 2024 dan menunjuk sang wakil, Kamala Harris untuk menjadi pengganti.

Dukungan tersebut disambut baik oleh Harris yang beberapa tahun terakhir telah mendampingi Biden memimpin Amerika melalui berbagai dinamika politik dunia.

Harris berterima kasih pada Biden atas kepercayaannya mendorong dia maju ke kontestasi Pilpres 2024 dan bertekad untuk memenangkan pemilihan tersebut.

“Saya merasa terhormat atas dukungan dari Presiden Biden, dan saya berniat mendapatkan dan memenangi nominasi (dari Partai Demokrat),” ucapnya.

Bersama dengan ambisi barunya, Kamala Harris menyinggung sang rival yang hendak bertarung di panggung politik 2024.

“Saya akan melakukan segala yang dapat saya lakukan untuk menyatukan Partai Demokrat dan menyatukan negara kita untuk mengalahkan Donald Trump dan proyek ekstremnya,” kata dia.***

Sentimen: positif (100%)