Jakarta, Beritasatu.com - Kabar duka datang dari pendiri PMII KH Chalid Mawardi yang berpulang ke pangkuan Sang Pencipta. Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Gus Addin Jauharudin mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya KH Chalid Mawardi.

“Beliau adalah teladan para kader. Sumbangsih beliau sangat besar bagi NU dan Ansor, serta bagi negara. Kami sebagai kader Ansor Banser, merasa kehilangan mendalam. Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya,” kata Gus Addin di Jakarta, Jumat (26/7/2024).

KH Chalid Mawardi pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP GP Ansor terpilih dalam Kongres VIII GP Ansor yang diadakan di Jakarta pada tahun 1980. Kongres tersebut juga dihadiri Rais Aam PBNU, KH Bisri Syansuri, yang wafat lima hari setelah penutupan kongres.

Di bawah kepemimpinan KH Chalid Mawardi, terjadi perubahan signifikan dalam organisasi NU. Munas NU di Situbondo menghasilkan keputusan penting, yaitu NU kembali ke Khittah. Pada saat yang sama, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, Pancasila dipertegas sebagai ideologi negara.

“Peran KH Chalid Mawardi tidaklah mudah, namun beliau memainkan peran penting bersama Ansor dalam periode tersebut,” ulas Gus Addin.

Gus Addin menjelaskan, menjalankan organisasi di bawah tekanan Orde Baru yang sangat kuat bukanlah hal yang mudah. Keberadaan dan eksistensi Ansor hingga saat ini tidak terlepas dari teladan kepemimpinan KH Chalid Mawardi.

“Beliau lincah dan fleksibel. Almarhum berhasil menjaga eksistensi Ansor di tengah pergolakan politik yang sangat intens pada masa itu,” tambahnya.

Gus Addin mendoakan semoga almarhum diterima di sisi Allah Swt.

“Semoga amal baik beliau untuk NU, Ansor, dan rakyat Indonesia diterima oleh Allah. Semoga beliau ditempatkan di sisi Allah,” imbuhnya.