Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Batang, Karet, Brebes
Tokoh Terkait
joko widodo
Cerita Terbentuknya KITB demi Tampung Industri Cabut dari China
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menceritakan berdirinya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Jawa Tengah. Kawasan ini dibuat demi menarik investor yang relokasi dari China imbas terjadinya perang dagang.
Bahlil bercerita, awalnya pemerintah memilih lahan di Brebes sebagai tempat berdirinya kawasan industri. Namun terdapat persoalan mengenai lahan sehingga butuh reklamasi yang dapat memakan waktu lama.
Pemerintah pun mencari alternatif lainnya dan dipilihlah kawasan di Batang yang dulunya kebun karet dan kebun tebu. Bahlil mengaku sempat tidak percaya lahan tersebut bisa berdiri kawasan industri.
"Area ini adalah kebun tebu dan karet. Ini dulunya antara percaya tidak percaya ini bisa jadi kawasan industri. Tapi karena arahan bapak Presiden harus cari alternatif bagaimana relokasi industri-industri yang hengkang dari China bisa masuk ke Indonesia, karena waktu itu belum masuk ke Indonesia," sebut Bahlil, disiarkan YouTube Kementerian Investasi/BKPM, Jumat (26/7/2024).
Meski begitu, Bahlil menilai KITB merupakan kawasan industri terbaik saat ini. Selain harganya yang murah, KITB didukung infrastruktur memadai untuk kebutuhan industri.
"Kawasan industri ini pasti paling terbaik dibanding kawasan industri lain. Kawasannya murah, ada rel kereta api di dalam, ada pelabuhan, ada jalan tol, sekali pun di awal-awal kita paksa-paksa," tuturnya.
"Hanya kurang satu saja, pelabuhan kita. Jadi pelabuhan itu Pelindo sudah tender, tapi pemecah ombak sama alurnya saja. Tapi nanti Pak Presiden akan memberikan oleh-oleh kepada seluruh investor yang ada di sini, khususnya KITB. Saya yakin kalau presiden datang maka seluruh pelabuhan akan selesai," tambah dia.
Adapun operasional KITB diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini. Sejauh ini sudah ada 18 perusahaan yang masuk ke KITB, dengan nilai investasi Rp 14,8 triliun. Investasi tersebut menyerap tenaga kerja hingga 19 ribu orang.
(ily/hns)Sentimen: positif (40%)