Jakarta, Beritasatu.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyambut baik program golden visa yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (25/7/2024). Golden Visa memungkinkan warga negara asing (WNA) menetap di Indonesia selama 5-10 tahun asalkan mereka menginvestasikan sejumlah uang tertentu.

"Dunia usaha mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam menerbitkan Golden Visa, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan investasi masuk. Kebijakan ini juga diharapkan dapat menarik wisatawan berkualitas dan talenta ekspatriat berkualitas tinggi untuk berinvestasi di Indonesia," kata Ketua Komite Tetap Promosi Investasi Kadin Indonesia Ketua Komite Promosi Investasi Kadin Intan Abdams Katoppo kepada Jakarta Globe pada Kamis (25/7/2024) malam.

Intan menyebutkan skema Golden Visa serupa telah diterapkan di negara-negara lain, termasuk beberapa negara Uni Eropa (UE).

"Beberapa negara anggota Uni Eropa telah memberlakukan skema ini untuk menarik investasi dan individu dengan kekayaan tinggi (high-net worth) agar menjadikan negara tersebut sebagai 'rumah kedua' mereka," tambah Intan.

Pemerintah melaporkan sebanyak 300 orang asing telah mengajukan Golden Visa. Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Shin Tae-Yong, yang merupakan warga negara Korea Selatan, adalah salah satu warga asing pertama yang menerima Golden Visa. Jokowi mengatakan pemerintah berupaya memberikan sebanyak mungkin dengan tetap selektif dalam menerbitkan dokumen tersebut.

"Jangan sampai ada yang tidak berkontribusi kepada negara," ujar Jokowi.

Skema Golden Visa Indonesia memungkinkan investor individu untuk tinggal selama 5 tahun asalkan mereka menginvestasikan setidaknya US$ 2,5 juta dan mendirikan perusahaan. Durasi tinggal mereka akan dua kali lipat jika investasi mereka mencapai US$ 5 juta. Golden Visa juga bisa diberikan kepada talenta global dan wisatawan mancanegara yang memenuhi kriteria.

Golden Visa sudah diterapkan di beberapa negara Uni Eropa, seperti Portugal dan Spanyol yang masing-masing memiliki persyaratannya sendiri untuk menerbitkan Golden Visa. Di Asia Tenggara, negara tetangga Malaysia dan Singapura sudah memiliki skema GOlden Visa.