Sentimen
Positif (66%)
25 Jul 2024 : 21.00

Diskon PPnBM Mobil Mau Diperpanjang, Ekonom Wanti-wanti Efisiensi Belanja Negara

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Ekonomi

25 Jul 2024 : 21.00

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah kembali mengkaji pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil atau kendaran roda empat. 

Head of Macroeconomic and Financial Market Research Bank Permata Faisal Rachman menyampaikan bahwa faktor pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini utamanya berasal dari ekonomi domestik. Menurut Faisal, peningkatan penjualan mobil dapat menjadi salah daya ungkit pertumbuhan ekonomi dalam negeri. 

“Jadi PPnBM DTP [pembelian mobil] mungkin dapat menjadi upaya,” katanya kepada Bisnis, Kamis (25/7/2024).

Faisal mengatakan pemerintah memang perlu terus menjaga daya beli masyarakat, terutama dengan menjaga inflasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah. 

Dengan daya beli yang terjaga, imbuhnya, aktivitas perekonomian dapat meningkat dan akan mendorong peningkatan pemasukan negara yang dapat menopang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Di sisi lain, dia mengingatkan pemerintah juga perlu melakukan efisiensi belanja mengingat defisit APBN pada tahun ini yang diperkirakan melebar dari target awal.

“Efisiensi dalam belanja negara juga menjadi penting untuk mengurangi risiko pelebaran defisit akibat turunnya penerimaan,” jelasnya.

Untuk diketahui, pemerintah memperkirakan defisit APBN pada tahun ini akan melebar menjadi Rp609,7 triliun atau setara dengan 2,7% dari PDB, naik dari target awal sebesar Rp522,8 triliun atau 2,29% dari PDB.

Pelebaran defisit ini dikarenakan belanja negara yang diperkirakan naik menjadi sebesar Rp3.412,2 triliun, sementara pendapatan negara hanya diperkirakan mencapai Rp2.802,5 triliun.

Sebagai informasi, rencana untuk mengkaji kembali pemberian insentif PPnBM DTP disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso setelah pemerintah menerima masukan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). 

Susiwijono menjelaskan insentif yang diberikan pemerintah berupa PPnBM DTP untuk pembelian mobil sebelumnya memang sangat efektif dalam menjaga permintaan pasar. Tapi, setelah insentif tersebut berakhir, tren penjualan mobil cenderung turun.

“Skema PPnBM DTP itu sangat efektif untuk menjaga demand market. Mereka [Gaikindo] menyampaikan kemarin semester I, itu evaluasi mereka turunnya agak signifikan untuk otomotif,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (25/7/2024).

Susiwijono mengatakan, dua faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan mobil tersebut, yaitu insentif PPnBM DTP yang telah berakhir pada akhir 2023, dan aturan leasing yang dinilai lebih ketat saat ini.

Sentimen: positif (66.7%)