"Ketiganya (IAS, Adnan, dan Indah) kader Partai Golkar dan masing masing punya kelebihan, serta pengaruh dalam membesarkan Partai Golkar di Sulawesi Selatan," ujarnya.

Mantan anggota DPRD Makassar tiga periode itu menegaskan, Golkar sudah punya mekanisme jelas dalam memilih kader yang akan diusung untuk bertarung, yakni berdasarkan survei. Dan, ketiga kader ini sama-sama layak bertarung dan punya hasil survei bagus.

Namun, menurutnya, di antara tiga kader itu harus dipilih satu orang dan itu mesti didasarkan hasil cermatan, analisa, dan minitoring di masyarakat dalam hal ini lewat survei.

"Hanya saja yang mengejutkan saya, ada di berita Online Pak Nurdin Halid selaku wakil ketua umum Partai Golkar memberikan pernyataan mendukung ASS maju selaku calon gubernur, entah benar atau tidak, semoga berita itu salah," ujar Nasran.

Bagi Nasran, munculnya komentar dukungan pada Andi Sudirman Sulaiman jelas sangat tidak terduga. Khususnya karena itu dilontarkan Nurdin Halid dan pada saat bersamaan ada tiga kader yang sangat siap bertarung.

"Karena sepengatahuan saya, Pak Nurdin Halid itu adalah kakak, senior, guru politik kami, yang andal dan baik kepada sesama kader Partai Golkar. Jadi selaku adik heran saja jika Beliau mendukung dan mensupport Andi Sudirman Sulaiman (ASS). Makanya, semoga saja berita itu tidak benar," ujarnya.

Nasran mengatakan, semua orang memang punya hak menentukan sikap politiknya. Tapi ia menegaskan bahwa ada marwah partai yang juga mesti dipertimbangkan.

"Pilihan dan sikap politik itu hak masing masing individu, saya hanya berharap selaku pengurus Golkar Sulawesi selatan agar mari kita bersama menjaga wibawah, marwah, dan kebesaran Partai Golkar," pungkas Nasran. (Ikbal/fajar)