Blitar (beritajatim.com) – Belasan mengobrak-abrik kafe karaoke Jojoo yang berada di dalam Pasar Legi Kota Blitar. Kursi hingga ruangan karaoke pun jadi sasaran amukan warga.

Peristiwa itu pun menjadi perhatian Pemerintah Kota Blitar. Sekretaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono menyebut bahwa kasus keributan tersebut telah diselidiki oleh Satpol PP.

Hasilnya diketahui, orang yang melakukan keributan di kafe karaoke Jojoo tersebut merupakan warga Selatan Pasar, dan bekas pekerja disana.

“Belum ada (pemanggilan) dengan adanya polemik antara Jojoo dan pengunjung laporan dari petugas pengunjung merasa emosi karena tidak mendapatkan diskon dan sebagian pernah jadi pegawai disana dan sudah di klarifikasi dan sudah dimediasi dan kami akan terus monitor kejadian perselisihan antara pengunjung dan pemilik,” kata Sekda Kota Blitar, Selasa (11/06/24).

Soal perizinan, Sekda Kota Blitar kini telah memerintahkan OPD terkait untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Nanti perizinan kafe karaoke Jojoo bakal diperiksa apakah masih memiliki izin atau sudah habis.

“Perizinannya sedang kami tugaskan kepala dinas terkait untuk melakukan cek lagi bukan hanya ke Jojoo tapi ke pengusaha yang lain agar semua dilakukan monitoring,” imbuhnya.

Sejumlah langkah pun akan segera diambil oleh Pemkot Blitar terkait keributan tersebut. Upaya pencegahan juga akan dilakukan agar mencegah serupa terjadi di tempat karaoke yang lain.

“Ya namanya perselisihan kita harus menyelesaikan secara musyawarah,” pungkasnya

Kota Blitar sendiri memiliki lumayan banyak tempat karaoke. Dari pengamatan total ada 6 tempat karaoke yang hingga kini masih aktif beroperasi. (owi/ted)