Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Koruptor Semakin Banyak Ditangkap, Ternyata Korupsinya Makin Canggih
Detik.com Jenis Media: News
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron bicara soal sulitnya memberantas korupsi. Dia mengatakan koruptor bereproduksi dengan cepat.
"Semakin hari semakin dikejar, semakin banyak ditangkap, ternyata korupsinya lebih cepat bereproduksi. Semakin canggih modusnya, semakin buas," kata Ghufron dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pelaksanaan SPI 2024 di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Ghufron mengatakan, dari tahun 2004 sampai 2024, sudah ada 1.607 perkara yang ditangani KPK. Modus terbanyak adalah penyuapan.
"Perkaranya, bayangkan dari 2004-2024 saat ini sudah total sekitar 1.607 perkara. Modusnya, paling banyak masih penyuapan, baru kemudian disusul kedua dalam area apa? Dalam pengadaan barang dan jasa," kata dia.
"Selanjutnya, di pemungutan liar dan pemerasan, baru kemudian suap-suap di perizinan. Itu modus perkaranya," tambahnya.
Dia mengatakan pihak terbanyak yang dijerat didominasi swasta baru pejabat negara. Dia mengatakan instansi yang paling banyak terlibat adalah pemerintah daerah (pemda).
Ghufron mengatakan masyarakat Indonesia semakin permisif dengan pemberian uang saat proses Pemilu. Dia mengatakan bahwa pemberantasan korupsi tidak cukup cuma menangkap pelaku.
"Masyarakat semakin permisif. Tidak melihat lagi amplop-amplop pilkada, pileg, maupun pilpres itu sebagai sebuah hal yang negatif, tabu, atau kemudian diharamkan. Tidak ada. Ini wajah kita. Wajah korupsi di Indonesia saat ini," sebutnya.
(ial/haf)Sentimen: negatif (72.7%)