Sentimen
BNPT: Koordinasi Pemangku Kepentingan Kunci Keberhasilan Deradikalisasi
Beritasatu.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Program deradikalisasi tindak pidana terorisme bergantung pada koordinasi, komunikasi, dan sinergi antara pemangku kepentingan. Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo mengatakan deradikalisasi adalah proses yang terencana, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan, sehingga bukan hal yang sederhana.
Hal ini disampaikan Roedy saat membuka Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Deradikalisasi di Lembaga Pemasyarakatan di Batu, Jawa Timur.
“BNPT tidak bisa bergerak sendiri,sehingga rapat koordinasi ini merupakan wujud dari koordinasi, jaringan komunikasi, dan sinergi antar pemangku kepentingan sebagai kelompok kerja untuk memaksimalkan tahapan program deradikalisasi agar bisa berjalan lancar,” ujar Roedy dikutip dari Antara, Rabu (24/7/2024).
Ia berharap rapat koordinasi ini dapat membuat program deradikalisasi lebih mudah diimplementasikan berkat kerja sama antarpemangku kepentingan, serta menguatkan kolaborasi untuk menanggulangi terorisme secara menyeluruh.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, BNPT berperan sebagai koordinator antarlembaga dan instansi pemerintah dalam pelaksanaan program deradikalisasi.
“Pelaksanaan program deradikalisasi untuk narapidana tindak pidana terorisme memerlukan keterlibatan petugas lembaga pemasyarakatan, balai pemasyarakatan, Idensos Densus 88 Antiteror, Polri, dan elemen terkait lainnya sebagai kelompok kerja untuk memaksimalkan setiap tahap program deradikalisasi,” tutur Roedy.
BNPT melalui Subdit Deradikalisasi Dalam Lapas, telah merumuskan bahan untuk menjalankan program deradikalisasi yang berkelanjutan, melibatkan tahap identifikasi, rehabilitasi, reedukasi, dan reintegrasi sosial.
“Setiap tahap harus memiliki ukuran, sasaran, dan target yang terukur serta dapat dipertanggungjawabkan, baik secara ilmiah maupun dari segi kebijakan,” katanya.
Roedy juga berharap kondisi nol serangan terorisme sepanjang 2023 dapat terus dipertahankan di masa mendatang, sehingga BNPT terus berupaya menjaga keamanan masyarakat dan menciptakan Indonesia yang damai dari ancaman terorisme.
Program deradikalisasi yang dilakukan oleh BNPT diakui sebagai salah satu contoh pendekatan lunak dalam penanganan terorisme yang diapresiasi oleh komunitas internasional.
“Banyak pujian, apresiasi, dan minat dari komunitas internasional untuk belajar dan berbagi pengalaman dengan Indonesia,” tambah Roedy.
Sentimen: negatif (99.8%)