Surabaya (beritajatim.com) – House of the Dragon, serial epik yang sangat dinantikan, akan segera tayang pada 16 Juni di HBO. Musim kedua ini menjanjikan cerita yang lebih mendalam dan penuh konflik, terutama dengan perubahan besar pada karakter Daemon Targaryen yang diperankan oleh Matt Smith.

Matt Smith baru-baru ini mengungkapkan bahwa karakternya, Daemon Targaryen, akan menunjukkan sisi yang berbeda di musim kedua.

“Daemon akan menjadi lebih lemah… lebih lembut, lebih malas, lebih gemuk, lebih lambat,” kata Smith. Transformasi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan penggemar karena tidak sesuai dengan alur ceritanya di buku “Fire & Blood” karya George R.R. Martin.

Musim kedua House of the Dragon akan dimulai dengan intensitas tinggi, menyusul kematian Lucerys Velaryon oleh Aemond Targaryen. Peristiwa ini memicu kemarahan Rhaenyra Targaryen, membawa Westeros ke dalam perang terbuka antara Ratu Rhaenyra dan Raja Aegon. Pertarungan untuk Tahta Besi ini akan mendominasi cerita, dengan kekacauan dan pertumpahan darah yang tidak terhindarkan.

Daemon, yang dikenal sebagai salah satu karakter paling berbahaya dan tidak terduga di musim pertama, kini menghadapi krisis identitas. Smith menjelaskan bahwa Daemon akan terlihat lebih pasif dan merenung, menghadapi konsekuensi dari perbuatannya di masa lalu. “Dia semacam jatuh ke dalam anonimitas… dihantui oleh setan-setannya, oleh hantu, oleh penampakan… Beban dari semua perbuatan buruk yang dia lakukan benar-benar datang untuk bertengger.

Musim kedua juga akan mengeksplorasi masa lalu Daemon yang kelam, terutama ketika ia berada di Harrenhal, sebuah kastil yang dikenal dengan kutukannya. Produser Sara Hess menyamakan pengalaman Daemon di Harrenhal dengan suasana menyeramkan di Overlook Hotel dari film “The Shining”. “Dia tidak bisa tidur. Ada hal-hal aneh yang terjadi. Dia tidak yakin apakah itu nyata atau hanya ada di kepalanya sendiri.”

Respon terhadap perubahan arah karakter Daemon beragam. Beberapa kritikus menganggap ini sebagai langkah berani yang memberikan kedalaman lebih pada karakter, sementara yang lain khawatir perubahan ini dapat mengurangi daya tariknya. [aje]