Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kampung Melayu
Kasus: Kemacetan, korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Jadi Presiden RI 10 Tahun, 2 Proyek Mangkrak Ini Tak Dilanjut Jokowi
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui cukup aktif dalam membangun banyak proyek di seluruh Indonesia. Setidaknya, ada yang dibangun atas inisiatif Jokowi, ada pula karena melanjutkan kebijakan penguasa sebelumnya.
Namun demikian, dari sekian banyak proyek tersebut, alih-alih diteruskan rupanya terdapat 2 proyek dari masa lalu yang tak dilanjutkan Jokowi.
1. Megaproyek HambalangProyek Hambalang dilaksanakan oleh Presiden SBY pada 2010 silam. Dalam perencanaan, proyek itu bakal berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pelatihan olahraga bertaraf internasional. Di atas tanah 35 hektare (ha), bakal ada bangunan sport sains, asrama atlet senior, lapangan menembak, ekstrem sport, panggung terbuka, hingga volly pasir.
Untuk merealisasikan itu pemerintah mengucurkan anggaran jumbo, yakni Rp2,5 triliun. Namun selama pembangunannya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus adanya praktek korupsi yang dilakukan sejumlah pihak.
KPK melihat adanya 'kongkalikong' antara sejumlah pihak sejak perencanaan pembangunan proyek ini. Sejumlah nama pun terlibat dalam skandal korupsi Hambalang mulai dari eks Menpora era Presiden SBY Andi Mallarangeng, eks Direktur Operasional PT Adhi Karya (Persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor, hingga eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
BPK menyebut kerugian negara sampai ratusan miliar. Pengusutan kasus pun dilakukan hingga membuat beberapa pejabat dan politisi diciduk KPK. Akibat kasus ini pengadilan meminta proyek dihentikan, sehingga menyisakan rangka-rangka bangunan yang tak dilanjutkan.
Ketika berkuasa pada 2014, Presiden Jokowi beberapa kali mengunjungi lokasi proyek tersebut. Titik terang kelanjutan proyek pernah dimunculkannya pada 2021 lalu. Dalam pewartaan Detik.com, diketahui Jokowi punya niatan melanjutkan proyek Hambalang.
Akan tetapi, setelah tiga tahun niatan itu tercetus, tak ada lagi kabar mengenai kelanjutan proyek tersebut.
Foto: Tiang Monorel di Kuningan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)Pengendara melintasi proyek monorel di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin (19/7/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) 2. Jakarta Monorail
Jakarta Monorail adalah solusi untuk memecah masalah kemacetan di Jakarta yang dilakukan di era Presiden Megawati dan Gubernur Sutiyoso. Rutenya meliputi Semanggi-Kuningan dan Kampung Melayu-Roxy. Seluruhnya memiliki lintasan 29 Km.
Proyek ini bermula pada 2003 dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Megawati. Pemrakarsa proyek ini adalah PT Indonesia Transit Central yang merupakan konsorsium bentukan Adhi Karya, Global Profex Sinergy, dan Radiant Utama.
Sedari awal, proyek ini diketahui bermasalah dari segi pembiayaan. Konsorsium kesulitan mencari sumber pendanaan. Kendati demikian, pada 2005 perusahaan sudah memasang tiang pancang di tengah jalan seandainya sumber pendanaan ditemukan.
Sayangnya, kendala tersebut terus berlanjut pada 2008. Sampai akhirnya, pemerintah memutuskan menghentikan proyek tersebut, sehingga hanya menyisakan tiang-tiang pancang yang berdiri tegak di tengah jalanan.
Wacana melanjutkan proyek tersebut terus bergulir dari setiap periode kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta. Namun, itu semua berakhir kegagalan. Hingga akhirnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki T.P (Ahok), memutuskan tak lagi melanjutkan proyek tersebut.
Presiden Jokowi pun lebih memilih membangun moda transportasi lain, seperti MRT dan LRT daripada meneruskan proyek Jakarta Monorail.
Kabar terbaru, Pemprov DKI Jakarta berencana akan membongkar tiang monorel yang berada di antara jalur cepat dan jalur lambat Jalan Rasuna Said. Dan akan dimanfaatkan untuk memperluas lebar jalan.
Jadi, itulah 2 proyek era terdahulu yang tak dilanjutkan oleh Presiden Jokowi.
(mfa/dce)
Sentimen: negatif (96.6%)