Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kasus: teror
30 Orang Terlibat Jaringan NII, Ketua FKPT Jambi: Hati-hati Memilih Lembaga Pendidikan
Beritasatu.com Jenis Media: Regional
Jambi, Beritasatu.com - Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di beberapa kabupaten di Jambi diduga kuat terafiliasi dengan gerakan radikal Negara Islam Indonesia (NII). ASN tersebut diduga telah mengikuti ajaran kelompok ini hingga termonitor oleh pihak kepolisian.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi Asad Isma mengungkapkan perkembangan terbaru mengenai jumlah orang yang teridentifikasi terlibat dalam jaringan NII. "Terakhir, kita mendapatkan informasi ada 30 orang yang teridentifikasi terlibat jaringan NII di Kabupaten Sarolangun," ungkapnya ketika dikonfirmasi pada Jumat (19/7/2024).
Asad juga menyoroti peran teknologi dalam penyebaran paham radikal dan intoleran yang semakin canggih. "Orang tidak saja belajar via guru, tetapi orang bisa juga belajar via internet," tambahnya.
Menurutnya, kemajuan teknologi telah mempermudah penyebaran paham-paham berbahaya dan menjadikannya tantangan besar bagi upaya pencegahan terorisme.
Sebagai ketua FKPT dan rektor salah satu kampus Islam terbesar di Provinsi Jambi, Asad menegaskan bahwa paham radikalisme dan intoleransi tidak boleh ada di Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap perkembangan ini dan menekankan pentingnya pendidikan yang tepat untuk mencegah penyebaran paham-paham berbahaya tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua untuk berhati-hati dalam memilih lembaga pendidikan bagi anak-anak mereka.
"Termasuk pesantren, termasuk rumah tahfiz. Tidak semua pesantren dan tidak semua rumah tahfiz itu benar-benar menjalankan proses pendidikan sesuai kurikulum dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi ada juga yang melawan, ada menyisip pandangan intoleran dan radikal itu," tutupnya.
Di lain keterangan, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sarolangun Hudri membenarkan hal tersebut setelah berkoordinasi dengan pihak Forkopimda Kabupaten Sarolangun dan Kasatgasuswil Jambi Densus 88 Anti-Teror Polri.
"Iya sepertinya 30 orang dan warga asli kependudukan Sarolangun yang terafiliasi ini," ucap Hudri.
Sentimen: negatif (57.1%)