Sentimen
Positif (98%)
20 Jul 2024 : 09.00
Informasi Tambahan

Institusi: IPDN

Pengamat: Pelantikan 3 Wamen Baru Jokowi untuk Memuluskan Transisi Pemerintahan

20 Jul 2024 : 09.00 Views 14

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Guru besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Djohermansyah Djohan memberikan pandangannya terkait pelantikan tiga wakil menteri baru di penghujung masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya memuluskan transisi pemerintahan yang akan datang.

Pada Kamis (18/7/2024), Presiden Jokowi melantik Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II, Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi, dan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, menggantikan Harvick Hasnul Qolbi. Djohan menganggap pelantikan ini sebagai strategi untuk memastikan kelancaran transisi pemerintahan.

“Pelantikan tiga wakil menteri ini bertujuan untuk mempermudah transisi pemerintahan. Meskipun waktu yang tersisa hanya sekitar 3 hingga 4 bulan, keberadaan mereka akan sangat berguna dalam memastikan bahwa program dan anggaran 2025 sesuai dengan visi dan misi presiden terpilih,” ujar Djohan dalam diskusi yang ditayangkan BTV dipantau Sabtu (20/7/2024).

Djohan menambahkan, ketiga wakil menteri tersebut, yang merupakan orang-orang dekat presiden terpilih Prabowo Subianto, diharapkan dapat membantu menyesuaikan anggaran dan kebijakan untuk awal masa pemerintahan Prabowo-Gibran hingga 2025.

“Kehadiran mereka akan memastikan bahwa anggaran dan program yang ada dapat disesuaikan dengan kepentingan pemerintahan yang akan datang,” jelas Djohan.

Djohan juga mencatat bahwa keberadaan wakil menteri baru ini penting karena komunikasi dan pertemuan sebelumnya dalam birokrasi dinilai tidak memadai.

“Dalam birokrasi, komunikasi sering kali tidak cukup hanya dengan pertemuan-pertemuan singkat. Diperlukan keterlibatan langsung dari orang-orang yang berkompeten untuk memastikan transisi yang mulus,” katanya.

Menurut Djohan, situasi ini berbeda dibandingkan dengan masa transisi pemerintahan sebelumnya, yakni dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Jokowi pada 2014 atau dari Megawati Soekarnoputri ke SBY pada 2004.

“Saat itu, hubungan antarpemimpin tidak harmonis. Namun, kali ini tampaknya ada kesinambungan yang lebih baik antara pemerintahan Jokowi dan Prabowo,” ungkap Djohan.

Sentimen: positif (98.5%)