Sentimen
Positif (99%)
19 Jul 2024 : 14.45
Tokoh Terkait

ASN Harus Bisa Manfaatkan AI Supaya Nggak Ketinggalan Zaman

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

19 Jul 2024 : 14.45
Jakarta -

Aparatur Sipil Negara (ASN) memainkan peranan penting dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan negara. Oleh karenanya ASN dituntut untuk memiliki kompetensi yang baik untuk menjawab tantangan lingkungan strategis.

Menghadapi perkembangan teknologi dan pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), ASN dituntut agile dan mampu beradaptasi oleh karenanya dibutuhkan transformasi pengembangan kompetensi (bangkom) yang terintegrasi. Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq dalam Upacara Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama.

Dia menyebutkan Widyaiswara sebagai guru bangsa diharapkan dapat mendorong terciptanya ASN unggul dan mewujudkan Indonesia maju 2045 mendatang. Konsekuensi ini menuntut Widyaiswara mampu menjalankan kewajibannya untuk memenuhi kebutuhan ASN untuk wajib belajar menyesuaikan kebutuhan organisasinya.

Tantangan pengembangan kompetensi tersebut, semakin krusial pasca disahkannya UU 20/2023 tentang ASN dimana bangkom menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan seluruh ASN, baik PNS maupun PPPK.

"Perubahan ini tentu saja menjadi tantangan bagi Widyaiswara untuk dapat memfasilitasi kebutuhan bangkom ASN yang diproyeksikan akan mencapai 7 juta pegawai," kata dia dalam siaran pers, ditulis Jumat (19/7/2024).

Taufiq juga menyampaikan dalam pusaran transformasi bangkom yang tengah berlangsung saat ini, Widyaiswara harus menjadi fasilitator dan motivator untuk mendorong ASN senantiasa belajar di tempat kerjanya. Terlebih melalui digitalisasi bangkom yang terus dikembangkan, pegawai dapat belajar di mana saja dan kapan saja dengan mengakses materi-materi pembelajaran digital.

Perkembangan AI juga berkontribusi dalam mentransformasi bangkom yang awalnya bersifat konvensional beralih kepada digital, maka dari itu LAN mendorong seluruh Widyaiswara juga dapat memanfaatkan AI untuk membuat bahan-bahan ajar yang lebih kreatif dan inovatif.

"Maka saya tekankan bagi Widyaiswara Ahli Utama yang hari ini dikukuhkan, harus berkinerja optimal dan berdampak bagi pengembangan kompetensi ASN, bukan sekedar formalitas dan menggugurkan kewajiban semata," tegasnya.

Terakhir Muhammad Taufiq berharap, dengan segala tantangan yang membentang di depan mata, maka dengan pencapaian tertinggi Widyaiswara Ahli Utama ini bukan menjadi akhir perjalanan, melainkan menjadi awal sumbangsih yang lebih besar dalam bangkom ASN guna mewujudkan birokrasi yang berkelas dunia.

Adapun nama-nama Widyaiswara Ahli Utama sebagai berikut, Surya Arfan dari Provinsi Riau, Dianto Mampanini dari Provinsi Riau, Sugiyono dari Provinsi Kalimantan Selatan, Husen Maulana, dari Kementerian Investasi/BKPM, Raffles Brotestes Panjaitan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Herru Widiatmanti dari Kementerian Keuangan, Mohammad Djufri dari Kementerian Keuangan, Biasworo Adisuyanto dari Provinsi Jawa Timur, Retno Setijowati dari Lembaga Administrasi Negara.

(kil/kil)

Sentimen: positif (99.9%)