Jakarta, Beritasatu.com - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Jumat (19/7/2024) akan tersengat sentimen positif, khususnya pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed. Bahkan, para analis memprediksi IHSG bisa menembus level 7.460.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus menyatakan, penguatan IHSG didorong oleh penguatan berbagai saham big cap. Selain itu, sentimen positif muncul dari keyakinan bahwa tingkat suku bunga The Fed semakin dekat untuk mengalami penurunan.

“Target selanjutnya untuk IHSG berada di kisaran 7.350-7.460," jelas Nico dikutip dari Investor Daily, Kamis (18/7/2024).

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan, euforia pemangkasan suku bunga The Fed menjadi faktor utama penguatan IHSG.

"Saya percaya bahwa ini semua tentang euforia suku bunga. Peluang pemangkasan suku bunga pada September tahun ini semakin besar," kata Nafan.

Nafan juga menggarisbawahi, optimisme dari Bank Indonesia (BI) dalam menjaga suku bunga pada level yang sama, serta pernyataan optimistis dari Gubernur Perry Warjiyo, memberikan kepercayaan tambahan bagi investor.

"Stabilitas ekonomi Indonesia yang relatif progresif juga menjadi faktor pendorong. Saya sangat optimistis rupiah akan mengalami apresiasi terhadap dolar AS," tambahnya.

Sementara, pengamat pasar modal sekaligus Co-Founder Pasar Dana Hans Kwee mengatakan, prospek IHSG masih cukup cerah meski pelaku pasar tetap berhati-hati.

"Setelah pemangkasan suku bunga, kita tidak bisa berharap Fed akan terus melakukan hal itu. Mungkin hanya dua kali pemangkasan," kata Hans.

Hans memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 7.200 hingga 7.400, dengan level resistance pertama di 7.454.

"Sektor yang akan mendukung penguatan IHSG ke depannya adalah sektor keuangan, properti, dan teknologi. Jika bunga turun dua kali, teknologi juga bisa rebound," pungkasnya.