Sentimen
Negatif (84%)
19 Jul 2024 : 14.58

8 Desa di 3 Kecamatan Kabupaten Gorontalo Masih Terendam Banjir Lebih dari Sepekan

19 Jul 2024 : 14.58 Views 2

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Regional

Gorontalo, Beritasatu.com – Setelah delapan hari banjir yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Gorontalo, kini mulai berangsur surut. Data BPBD Kabupaten Gorontalo mencatat, masih ada delapan desa dari tiga Kecamatan di Kabupaten Gorontalo yang masih terdampak banjir.

Camat Tilango Syamsul Mustafa mengatakan, tiga kecamatan ang terendam banjir tersebut, yaitu Kecamatan Tilango, Kecamatan Telaga Jaya, dan Kecamatan Limboto. Ketinggian air mencapai 50 sampai 100 sentimeter.

Di Kecamatan Tilango, desa yang masih terendam banjir, yaitu Desa Tabumela, Desa Tilote, Desa Ilotidea, dan Desa Tualango. Untuk Kecamatan Telaga Jaya, yaitu Desa Hutadaa dan Desa Buhu. Sementara itu, di Kecamatan Limboto desa yang masih terendam banjir, yaitu Kayu Bulan dan Desa Hunggaluwa.

“Jadi untuk kondisi sekarang sampai dengan hari ini jumlah pengungsi itu sebanyak 500 orang terbagi di sejumlah tempat pengungsian. Sampai dengan hari ini di Kecamatan Tilango itu ada empat desa yang masih terendam banjir, yaitu Desa Ilotidea, Desa Laonu, Desa Tabumela, dan Desa Tilote,” ungkapnya.

Meski di dalam rumah warga masih terdapat air, sejumlah warga mulai kembali ke rumah hanya untuk membersihkan sisa-sisa material banjir. Setelah itu kembali lagi ke tempat pengungsian.

Sementara itu, warga yang rumahnya masih terendam banjir dengan ketinggian kurang lebih 1 meter masih bertahan di posko pengungsian.

“Kami sekarang sedang bersih-bersih rumah, sebelumnya ketinggian air sudah mencapai jendela rumah waktu itu. Kami ini tinggal di tempat pengungsian. Kami datang di rumah hanya untuk membersihkan, tetapi setelah bersih-bersih masih akan kembali ke tempat pengungsian. Sudah tiga hari kami membersihkan rumah, dinding, mengatur kursi-kursi,” kata Ira, warga korban banjir saat ditemui sedang membersihkan rumahnya.

Ia juga mengaku, banyak harta benda yang rusak akibat terendam banjir selama sepekan lebih.

“Barang-barang kami banyak yang rusak, lemari, kursi rusak karena bahan-bahannya terbuat dari serbuk kayu, jadi banyak yang rusak. Di bagian sini juga listrik masih dipadamkan,” jelasnya.

Sementara itu, 44 sekolah hingga kini masih diliburkan oleh pemerintah setempat, akibat terdampak banjir dan dijadikan lokasi pengungsian.

Sentimen: negatif (84.2%)