Sentimen
Negatif (78%)
18 Jul 2024 : 08.28
Informasi Tambahan

Kasus: kejahatan siber

Perusahaan Harus Anggap Serius Ancaman Kejahatan Siber pada Konsumen

18 Jul 2024 : 08.28 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Survei global  bertajuk The "Appdome 2024 Consumer Expectations of Mobile App Security Survey" menemukan bahwa saat ini konsumer global semakin sadar akan meningkatnya ancaman keamanan, penipuan, dan gangguan privasi pada perangkat seluler, terutama ancaman yang lahir dari maraknya penggunaan artificial intelligence (AI).

Selain itu, survei yang dilakukan oleh Appdome bermitra dengan Open Web Application Security Project (OWASP)  ini juga menyebut saat ini konsumer menuntut agar brand dan perusahaan seluler melakukan tindakan tegas atas ancaman-ancaman keamanan siber.

Dari 120.000 suara yang masuk, 58% responden setuju bahwa penipuan (fraud) menjadi kekhawatiran terbesar mereka pada masa ini. Saat ini konsumer juga semakin sadar akan banyaknya jenis-jenis fraud yang mengintai, seperti pelacakan lokasi, manipulasi data, dan peretasan akun.

Hampir setengah dari responden menceritakan pengalamannya dan pengalaman orang-orang terdekatnya tentang fraud di internet. Di samping itu, 98% responden berharap perusahaan-perusahaan dapat melakukan tindakan tegas untuk melindungi konsumen.

Tingginya kekhawatiran konsumen juga ditunjukan dengan data 69% pengguna layanan seluler bersedia untuk membatalkan keanggotaannya dan menghapus akun mereka pada aplikasi yang tidak memiliki layanan perlindungan data konsumen. Mereka khawatir data-data probadi mereka seperti identitas, kartu kredit, dan password dapat diretas oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif OWASP Andrew Van Der Stock mengatakan, pihaknya menganggap serius suara konsumen dan mereka berkomitmen untuk mendorong perusahaan agar lebih memperhatikan keamanan data konsumen.

"Jelas bahwa konsumen menganggap serius janji-janji merek seluler dan munculnya ancaman serangan AI. Serangan berbasis AI akan membawa risiko aplikasi seluler ke tingkat yang baru, dan brand serta perusahaan seluler perlu mengubah model pengiriman siber mereka untuk menghadapi ancaman yang semakin cepat serta menjaga kepercayaan dan keterlibatan pengguna pada platform seluler," ucap Andrew, Rabu (17/7/2024).

Chief Product Officer Appdome Chris Roeckl mengimbau perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menjaga keamanan pelanggannya dengan lebih serius. Menurutnya, masih sedikit perusahaan yang melakukan hal tersebut. Masalah utama yang dihadapi saat ini adalah kurangnya kesadaran dari perusahaan itu sendiri.

"Apabila kita perhatikan, jumlah perusahaan yang secara aktif melindungi dirinya masih sedikit. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran. Survei yang kami lakukan ini bukan hanya untuk masyarakat, tetapi kami gaungkan kepada perusahaan-perusahaan. Karena faktanya, apabila perusahaan Anda diserang (oleh kejahatan siber), Anda dapat kehilangan 70% dari konsumen Anda," ucap Chris.

Lebih lanjut, Chris menekankan kepada perusahaan betapa pentingnya tindakan untuk membentengi diri dengan proteksi keamanan siber dan mengamankan data pelanggan dibandingkan menanggulangi tindak kejahatan siber.

"Anda harus membayar empat sampai tujuh kali lipat lebih mahal untuk menarik kepercayaan konsumen kembali, dibandingkan dengan menarik kepercayaan konsumen untuk pertama kalinya. Setiap kali Anda kehilangan konsumen, Anda kehilangan uang. Langkah pertama adalah mengedukasi perusahaan tentang pentingnya keamanan siber. Ini akan menjadi perjalanan yang panjang, tapi harus dilakukan," pungkasnya.

Sentimen: negatif (78%)