Sentimen
Positif (100%)
17 Jul 2024 : 21.54

Pelemahan Nilai Mata Uang Yen Pengaruhi Investasi Jepang di ASEAN

17 Jul 2024 : 21.54 Views 2

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (Federation of Japanese Chambers of Commerce and Industry in ASEAN atau FJCCIA) menilai turunnya nilai investasi Jepang di kawasan ASEAN turut disebabkan oleh melemahnya mata uang Jepang.

Hal itu diungkapkan Ketua FJCCIA Sawamura Takero saat ditemui wartawan di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Sawamura Takero mengeklaim investasi Jepang di ASEAN turun setidaknya 10% pada 2022 dibandingkan dengan angka 2019. Meskipun investasi Jepang mulai pulih, penurunan tersebut seharusnya menjadi peringatan untuk menjadikan ASEAN lebih menarik bagi bisnis Jepang.

"Pelemahan yen Jepang telah menjadi tantangan besar bagi investasi langsung luar negeri (foreign direct investment atau FDI) kami, yang secara keseluruhan mengalami penurunan di sektor manufaktur, transportasi, keuangan, grosir, dan ritel, antara lain," kata Sawamura.

FJCCIA telah mengusulkan beberapa rekomendasi yang bisa dipertimbangkan ASEAN untuk menarik investor asing. Di antaranya, termasuk mempromosikan penggunaan perjanjian perdagangan terbesar di dunia, Perjanjian RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership).

Bisnis Jepang juga memperhatikan populasi muda ASEAN. Pasalnya, 29,1% dari total populasi Jepang berusia 65 tahun atau lebih.

"Angka kelahiran di Jepang menurun dan kami memiliki masyarakat yang menua. Itulah mengapa bisnis-bisnis Jepang mempertimbangkan untuk menggunakan modal mereka untuk berinvestasi di luar negeri," kata Sawamura.

Menurut Sawamura, sektor manufaktur tetap diminati oleh investor Jepang dalam menjalankan bisnis di ASEAN. Investor Jepang telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di sektor semikonduktor, energi terbarukan, dan lain-lain.

Bisnis-bisnis Jepang juga memperhatikan sektor ekonomi digital di kawasan ini karena ASEAN sedang dalam proses untuk mencapai kesepakatan ekonomi digital terbesar di dunia.

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengatakan FDI Jepang yang mengalir ke ASEAN mencapai lebih dari US$ 14,5 miliar pada 2023. Ia menilai fluktuasi angka FDI Jepang ke ASEAN adalah normal.

"ASEAN masih menjadi tujuan preferensial untuk investasi. Namun, kita harus memastikan bahwa ASEAN tetap menarik bagi investor asing," kata Kao.

Jepang juga menjadi salah satu sumber FDI terbesar Indonesia. Pada kuartal pertama 2024, Indonesia berhasil menarik FDI US$ 1 miliar. Jepang menjadi investor asing terbesar kelima bagi Indonesia setelah Singapura (US$ 4,2 miliar), Hong Kong (US$ 1,89 miliar), China (US$ 1,87 miliar), dan Amerika Serikat (US$ 1,1 miliar).

Sentimen: positif (100%)