Ledakan Balon Udara Ponorogo, Polisi Tetapkan 14 Tersangka
Beritajatim.com Jenis Media: Nasional
Ponorogo (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Ponorogo menetapkan 14 tersangka dalam kasus ledakan balon udara pada hari Senin (13/5/2024) lalu. Peristiwa yang akhirnya menelan korban jiwa itu terjadi di area persawahan Desa Muneng, Kecamatan Balong.
Dari 14 tersangka itu, 7 orang di antaranya berusia dewasa. Sedangkan 7 sisanya lainnya merupakan anak di bawah umur.
“Setelah kita melakukan gelar perkara, akhirnya penyidik menetapkan 14 tersangka dalam kasus meledaknya balon udara di Ponorogo. Dengan rincian, 7 tersangka dewasa dan 7 tersangka sisanya merupakan anak di bawah umur,” kata Kanit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Ponorogo, Iptu Guling Sunaka, Jumat (17/5/2024).
Guling menjelaskan, pemrosesan 7 tersangka yang masih di bawah umur itu menggunakan sistem peradilan anak. Tersangka di bawah umur dilimpahkan ke unit PPA, sementara untuk tersangka dewasa tetap ditangani Unit Pidum.
“Untuk tersangka di bawah umur tidak ditahan namun proses hukumnya tetap berjalan dan ditangani oleh unit PPA,” katanya.
Fakta hasil penyidikan polisi, para tersangka mengakui mereka terlibat dalam pembuatan mercon maupun balon udara tanpa awak. Mereka mengumpulkan dana dan membuat balon udara serta petasan itu setelah Idulfitri 1445 H/2024 M.
“Mereka membuat setelah Lebaran. Mereka sengaja menghindari momentum Lebaran, sebab pengawasan dari kepolisian sangat ketat. Sehingga akhirnya diterbangkan pada hari Senin lalu itu,” pungkas mantan Kanit Reskrim Polsek Sukorejo itu.
Untuk diketahui, peristiwa balon udara meledak terjadi pada Senin (13/5/2024) pagi sekitar pukul 06.30 WIB di area persawahan Desa Muneng. Akibat kejadian itu, 4 orang yang menerbangkan balon udara mengalami luka-luka terkena ledakan mercon dari balon udara yang belum sempat terbang tersebut.
Belakangan, dari 4 orang terluka, 1 orang akhirnya meninggal dunia karena mengalami luka bakar serius. Sempat dirawat di RSUD dr Harjono Ponorogo dan dirujuk ke RS Dr. Sutomo Surabaya. Sehari dirawat di Surabaya, akhirnya pasien meninggal dunia. [end/beq]
Sentimen: negatif (100%)