Sentimen
Positif (49%)
17 Jul 2024 : 16.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Las Vegas

Kasus: covid-19, pembunuhan, penembakan

Tokoh Terkait

AS Rawan Penembakan, Ini Alasan Warga Diizinkan Memiliki Senjata Api

17 Jul 2024 : 16.20 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jakarta, CNBC Indonesia - Percobaan pembunuhan yang dialami calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menimbulkan pertanyaan terkait mengapa senjata api diizinkan beredar bebas di Negeri Paman Sam.

Apalagi, terungkap bahwa senjata yang digunakan sang pelaku, Thomas Matthew Crooks, diperoleh secara legal.

Dalam sebuah artikel di Nautilus, seorang sosiologis dari University of Arizona, Jennifer Carlson, menyebutkan sejumlah alasan mengapa senjata api bisa dilegalkan di AS. Menurutnya, ada struktur sosial yang menjadikannya mendesak.

"Jika Anda berbicara dengan orang yang memiliki dan membawa senjata, alasan nomor satu mereka melakukannya adalah untuk melindungi diri. Ini sangat jelas jika Anda masuk ke toko senjata dan mulai berbicara dengan orang-orang," tulisnya dalam artikel berjudul 'Why Do Americans Own More Guns Per Capita Than Anyone Else?', dikutip Rabu (17/7/2024).

Carlson mencontohkan bahwa pada tahun 1990an, orang-orang mengatakan bahwa berburu adalah alasan utama mereka memiliki senjata. Hal ini tidak berarti bahwa perlindungan bukanlah suatu elemen sebelumnya, namun hal ini sangat penting dalam mendefinisikan apa artinya memiliki dan membawa senjata saat ini.

Ia menjelaskan bahwa ada fenomena yang bernama politik senjata. Fenomena ini kemudian dikonfigurasikan ulang melalui apa yang disebut 'perang melawan kejahatan'. Kejahatan yang diperangi pun juga sebenarnya merupakan masalah dominan dalam masyarakat Amerika seperti imigrasi dan kemiskinan.

"Ini adalah ujian di kertas lakmus tentang tempat yang ditempati senjata dalam imajinasi Amerika. Pistol adalah senjata pilihan untuk membela diri, tetapi juga merupakan senjata kejahatan yang dominan," paparnya.

Carlson juga mengatakan bahwa pasca Covid-19, makin banyak warga yang membeli senjata api. Pasalnya, beberapa warga berpikir bahwa pandemi itu bermuara pada kejadian apokaliptik, sehingga tidak bisa percaya satu sama lain.

"Hanya perlu beberapa langkah singkat sampai orang Amerika mulai memikirkan skenario apokaliptik dengan banyaknya orang, invasi rumah, dan kejahatan yang meningkat, dan apa saja yang Anda alami," tambahnya.

Lebih lanjut, Carlson memaparkan bahwa senjata api dinilai sebagai sarana melindungi diri selagi para warga menunggu bantuan kepolisian. Di sini, mereka memiliki harapan untuk melindungi diri.

"Hal ini tergantung pada bagaimana orang dapat merasakan rasa aman dan aman, dan mengetahui bahwa meskipun Anda menelepon 911, polisi tidak akan langsung berada di sana. Di sinilah senjata menjadi penghalang bagi masyarakat yang tidak memiliki banyak jaring pengaman sosial."

Sebelumnya, dalam penembakan Donald Trump, pelaku Thomas Crooks dilaporkan menggunakan senjata AR-556 yang dibeli secara legal. Senjata ini merupakan senjata jenis semi otomatis.

Senjata AR-556 terkait erat dengan senapan tempur militer otomatis M-16. Adapun varian dari senjata AR-15 selama ini banyak digunakan dalam sejumlah penembakan massal di AS, termasuk serangan Las Vegas pada Oktober 2017 yang menewaskan 60 orang.

Meski begitu, terkait motif, Biro Penyelidikan Federal (FBI) masih berupaya untuk mendalaminya. Mereka juga telah melakukan penggeledahan di rumah, gawai, dan mobil Crooks.


(luc/luc)

Sentimen: positif (49.9%)