Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan terdapat pertemuan terbatas antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) khusus untuk membahas investasi kedua Negara.

Dia mengatakan bahwa selain melakukan pertemuan bilateral dalam bentuk pleno, kedua Kepala Negara itu juga melakukan pertemuan terbatas dalam bentuk terbatas atau tete-a-tete.

“Fokus pembicaraan adalah masalah kerja sama investasi,” ujarnya melalui keterangan pers dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (17/7/2024).

Dia menjabarkan, terdapat beberapa hal yang menjadi fokus pembicaraan, antara lain rencana kerjasama pembangunan financial centre di IKN.

Rencana kerjasama ini diwadahi dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri PUPR dengan Dubai International Financial Centre (DIFC). Kemudian, setelah penandatanganan MoU akan dilanjutkan oleh kunjungan delegasi teknis yang akan mulai membahas persiapan kerja sama.

Kedua, kata Retno, terdapat kerja sama pengembangan industri bahan baku nikel. Mengingat, Indonesia memiliki stok nikel yang sangat besar. Apalagi, pemerintah disebutnya juga telah mengembangkan ekosistem hilirisasi nikel terutama baterai dan kendaraan listrik (EV).

“Dalam kaitan inilah, Presiden Jokowi mengajak UEA untuk melakukan investasi di bidang EV dari hulu ke hilir,” ucapnya.

Nantinya, Retno mengatakan kerja sama untuk isu IKN, untuk financial center, pembahasan kerja sama EV ini akan diikuti dengan pembahasan yang lebih teknis antara tim dua negara.