Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Tokoh Terkait
Isaac Herzog
5 Nahdiyin Bertemu dengan Isaac Herzog Dinilai Hanya Untungkan Israel
Beritasatu.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Mantan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nadirsyah Hosen mengatakan pertemuan lima intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog hanya memberi keuntungan bagi pihak Israel. Nadirsyah menyarankan sebaiknya organisasi agama menolak bertemu dengan pihak Israel agar tidak menimbulkan polemik.
“Program kunjungan seperti ini sudah lama berjalan bertahun-tahun dan selalu memicu kontroversi. Saran saya mereka yang merasa tokoh, aktivis atau ulama sebaiknya menolak undangan semacam ini selama konflik belum usai. Yang untung cuma Israel dengan kunjungan dari NU. Mudaratnya lebih banyak,” kata Nadirsyah melalui keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com pada Selasa (16/7/2024).
Nadirsyah menambahkan, pihak Israel justru memanfaatkan NU sebagai organisasi agama untuk mendulang dukungan Islam atas penyerangan yang dilakukan Israel ke Palestina dan Gaza.
“Kalau mereka cuma aktivis dan cendekiawan saja saya yakin mereka enggak akan masuk radar untuk diundang ketemu presiden. Justru karena ada embel-embel NU-nya makanya mereka diundang. Jadi enggak bisa ngeles dengan mengatakan ini atas nama pribadi. Mohon maaf atas keterusterangan saya ini, tanpa NU mereka bukan siapa-siapa dan enggak bakal masuk radar Israel,” tegasnya.
Nadirsyah juga menyayangkan pertemuan tersebut dan mengatakan NU seharusnya dapat mempertimbangkan terlebih dahulu keputusan itu. Karena menurutnya, pertemuan intelektual muda NU dengan Isaac Herzog di tengah gempuran Israel ke Palestina, tidak sesuai dengan prinsip NU.
“NU itu bertindak bukan hanya atas pilar tasamuh (toleransi) dan tawasuth (moderasi), tetapi juga tawazun dan i’tidal. Itu sebabnya mereka saat mendapat undangan harus menimbang banyak hal terlebih dahulu, termasuk geopolitik dan konflik yang terjadi saat ini. Kita tahu bagaimana Mahkamah Internasional sudah bersikap. Begitu juga kebijakan pemerintah RI soal ini. Jadi yang dilakukan kelima orang itu jauh dari prinsip NU, yaitu tawazun dan i’tidal,” pungkas Nadirsyah.
Sentimen: positif (47.1%)