Sentimen
Positif (88%)
16 Jul 2024 : 07.40
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi, Tipikor

Seleksi Pimpinan KPK Ramai Peminat, Ada Sudirman Said hingga Nurul Ghufron

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Metropolitan

16 Jul 2024 : 07.40

Bisnis.com, JAKARTA — Proses pendaftaran untuk seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024–2029 dilaporkan ramai peminat. 

Sederet tokoh publik pun resmi mendaftarkan diri kepada panitia seleksi pendaftaran capim dan calon dewan pengawas KPK yang dibuka sejak 26 Juni dan berakhir kemarin, Senin (15/7/2024). Salah satunya adalah Nurul Ghufron, Wakil Ketua KPK. 

"Saya mendaftarkan diri untuk menjadi Capim KPK utk periode 2024-2029. Berharap rida dan perlindungan Allah SWT semoga terpilih pimpinan yang terbaik untuk pemberantasan di Indonesia," ujar Nurul dalam keterangan, Senin (15/7/2024).

Dia juga turut mengajak warga untuk menjadi peserta seleksi pimpinan KPK pada periode 2024–2029. Pasalnya, hal tersebut dapat menjadi momentum untuk bisa berdedikasi dalam pemberantasan rasuah di Indonesia.

"Korupsi tak akan habis tanpa turun gelanggang melakukan pemberantasan salah satunya dengan menjadi pimpinan KPK. Semakin banyak peserta akan semakin besar kemungkinan terpilih yang terbaik," tambahnya.

Selain Nurul Ghufron, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said juga mendaftarkan dirinya sebagai capim KPK.

Sudirman menyatakan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk membenahi Instansi KPK yang kini semakin berantakan, sehingga dia mencalonkan diri sebagai calon pimpinan KPK.

Selain itu, menurutnya, dorongan dari publik juga semakin kuat agar dirinya daftar jadi calon pimpinan KPK periode 2024–2029 mendatang.

"Saat publik memanggil untuk membenahi KPK, memperkuat pemberantasan korupsi, sebagai warga negara saya harus bersiap," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (15/7/2024).

Dia juga mengaku bahwa dirinya sudah siap untuk menghibahkan seluruh waktunya agar bisa mengabdi kepada negara melalui KPK.

"Bila Tuhan sudah membuka jalanNya bagi pengabdian saya di KPK, semoga bisa menjadi bagian dari membayar utang pada rakyat, yang sesungguhnya tak akan pernah lunas," katanya.

Sudirman mengatakan bahwa dirinya sudah mengirimkan semua berkas pendaftaran ke panitia seleksi calon pimpinan KPK dan langsung dinyatakan lengkap.

"Saya berterima kasih ternyata banyak juga sahabat yang membantu untuk menyiapkan persyaratan administrasi yang diperlukan.  Sehingga dengan cepat seluruh syarat-syarat sudah dapat dipenuhi," ujarnya.

RAMAI PENDAFTAR

Ketua Panitia seleksi (Pansel) Muhammad Yusuf Ateh menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi 210 nama pimpinan KPK serta Dewan Pengawas KPK sebesar 142 orang.

"Pimpinan 210. Dewas 142. Pendaftar Posisi pagi ini 15/7 pukul 06.50" kata Yusuf.

Yusuf menambahkan, pendaftaran baik capim maupun dewas KPK yang ditutup kemarin tidak akan diberikan perpanjangan waktu.

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo juga memberikan komentar senada. Yudi menilai jumlah calon pendaftar tersebut sudah cukup banyak sehingga tidak perlu ada perpanjangan waktu untuk proses pendaftaran.

Dia berharap panitia seleksi calon pimpinan KPK bisa bekerja secara profesional dan tidak lagi meloloskan pimpinan KPK yang bermasalah seperti sebelumnya.

"Itu kan sudah cukup melakukan seleksi sehingga tidak perlu ada perpanjangan pendaftaran. Pansel fokus saja dengan jadwal seleksi yang telah mereka buat agar memilih 10 orang capim yang berintegritas dan rekam jejak baik," tuturnya di Jakarta, Senin (15/7/2024).

Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK itu juga mengemukakan bahwa Pansel KPK memiliki akses informasi mengenai rekam jejak nama yang mencalonkan diri sebagai capim KPK.

"Maka dari itu jangan bertaruh dengan cara tetap meloloskan orang bermasalah dalam seleksi administrasi karena ini merupakan pijakan untuk tahapan selanjutnya. Alasan apapun meloloskan Capim bermasalah tidak akan diterima oleh logika publik," kata Yudi.

Dia berharap capim KPK yang lolos nanti merupakan sosok tepat dan punya taring untuk menggigit setiap orang yang terlibat dalam perkara tindak pidana korupsi dan merugikan keuangan negara.

"Pimpinan KPK 2024-2029 ini merupakan harapan masyarakat untuk memperbaiki KPK baik dari sisi internal, kinerja dan juga memulihkan kepercayaan masyarakat sehingga tidak mungkin bisa dilakukan oleh orang yang bermasalah," ujarnya.

Sentimen: positif (88.3%)