Jakarta, Beritasatu.com - Harga emas menguat pada perdagangan Senin (15/7/2024), hingga mendekati level rekor tertinggi. Kenaikan itu terjadi karena harapan akan pemangkasan suku bunga The Fed.

Melansir CNBC International, Selasa (16/7/2024), harga emas spot naik hampir 0,5% menjadi US$ 2.422,79 per ons. Sedangkan kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) naik 0,2% menjadi US$ 2.427,50. Harga emas spot mencapai rekor tertinggi US$ 2.449,89 per ons pada 20 Mei.

"Jalur harga emas dan perak akan terus bergerak sideways hingga lebih tinggi dan saya tidak akan terkejut jika melihat rekor baru dalam beberapa minggu mendatang atau bahkan lebih cepat," kata analis pasar senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Data produk domestik bruto (PDB) China yang lebih lemah dari perkiraan dari konsumen emas utama mungkin membatasi minat beli di pasar emas. Ekonomi China tumbuh 4,7% pada April-Juni, menurut data resmi, meleset dari perkiraan pertumbuhan 5,1% dalam jajak pendapat Reuters.

Dolar AS tetap stabil, sementara imbal hasil obligasi AS jangka panjang naik, karena investor mempertimbangkan apakah upaya pembunuhan terhadap Donald Trump meningkatkan peluang kemenangannya dalam pemilu presiden.

Sementara itu, harga logam mulia lainnya, yaitu harga perak spot naik 0,2% menjadi US$ 30,82, platinum turun 0,1% menjadi US$ 997, dan paladium melemah 1,2% menjadi US$ 957,92.