Seretnya Kucuran Dana bagi Badan PBB untuk Pengungsi Palestina
Detik.com Jenis Media: Internasional
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengungkap kondisi dana operasional yang terbatas. UNRWA berharap kucuran dana dari para donor.
UNRWA mengungkap dana operasional hanya cukup hingga September nanti. Sekjen PBB Antonio Guterres sebelumnya sempat memohon bantuan dari para donor.
"Kami telah bekerja tanpa kenal lelah dengan para mitra untuk memulihkan kepercayaan terhadap badan tersebut," kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/7/2024).
Kucuran dana bagi UNRWA sedang seret setelah beberapa negara menahan pendanaan. Seretnya kucuran dana itu menyusul tuduhan Israel bahwa sejumlah karyawan UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
Lazzarini mengatakan janji dana baru akan membantu memastikan operasi darurat hingga September mendatang.
Guterres telah memohon kepada para donor untuk mendanai badan PBB tersebut. Dia memperingatkan bahwa Palestina akan kehilangan "jalur hidup yang penting" tanpa UNRWA.
"Biar saya perjelas - tidak ada alternatif lain selain UNRWA," kata Guteres.
Menurut Guterres, 195 anggota staf UNRWA tewas dalam perang tersebut, jumlah kematian staf tertinggi dalam sejarah PBB.
Kongres Amerika Serikat telah melarang pendanaan lebih lanjut untuk UNRWA. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden malah mengarahkan pendanaan untuk warga sipil Palestina ke badan-badan lain, sambil mengatakan bahwa UNRWA memiliki kemampuan unik untuk mendistribusikan bantuan.
Korban Tewas di Gaza Tembus 38 Ribu Jiwa
Jumlah korban tewas di Gaza, , akibat serangan Israel terus bertambah. Total korban tewas hingga saat ini mencapai 38.345 ribu jiwa.
Sentimen: negatif (94.1%)