PIKIRAN RAKYAT - FBI telah mengidentifikasi penembak calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Donald Trump ditembak sat sedang berkampanye di Pennsylvania, Sabtu, 13 Juli 2024.

Menurut dugaan FBI, penembak Donald Trump adalah Thomas Matthew Crooks yang juga merupakan anggota Partai Republik. "FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun sebagai subjek yang terlibat dalam percobaan pembunuhan mantan Presiden Donald Trump," kata FBI dikutip Pikiran Rakyat dari Reuters.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Catatan Komisi Pemilihan Umum Federal juga menjelaskan bahwa Thomas Crooks adalah donatur yang memberikan dana sebesar 15 juta dolar AS tepatnya pada Januari 2021 kepada Progressive Turnout Project, sebuah komite aksi politik yang berpihak pada Partai Demokrat.

Agen khusus FBI juga mengatakan bahwa setelah terbunuh di tempat kejadian, Crooks tidak memiliki identitas apa pun di tubuhnya, sehingga FBI harus melakukan tes DNA dan tes biometrik untuk penelitian lebih lanjut. FBI masih terus melakukan penyelidikan, yang melibatkan banyak badan federal dan negara bagian di AS.

Mulanya, Donald Trump sedang berada di belakang podium di atas panggung yang lokasinya berada di luar ruangan. Setelah enam menit berpidato, terdengar suara 'pop' seperti suara tembakan.

Donald Trump pun langsung menghentikan pidatonya yang saat itu sedang membahas soal migrasi ilegal. Kemudian, muncul darah dari telinganya.

“Trump langsung menutup telinga kanannya, melihat darah di tangannya lalu segera menjatuhkan diri ke tanah di belakang podium. Penonton berteriak dan banyak yang berjongkok,” ucap narasumber Reuters. 

Pelaku penembakan insiden tersebut pun tewas. Selain itu, satu peserta kampanye juga dinyatakan meninggal dunia, sedangkan dua peserta lainnya mengalami luka kritis.***