PIKIRAN RAKYAT - Terdapat sejumlah fakta dalam insiden penembakan eks Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Sabtu, 13 Juli 2024, di Pennsylvania. Berikut penjelasannya:

Letkol Polisi Negara Bagian Pennsylvania George Bivens mengatakan bahwa ada tiga orang penonton tertembak, satu tewas, dan dua lainnya luka parah. Kesemua korban berjenis kelamin laki-laki. Ia menambahkan bahwa si penembak juga kehilangan nyawanya.

Agen Khusus FBI, Kevin Rojek, mengatakan Crooks (20) si pelaku telah diidentifikasi menggunakan DNA karena dia tidak membawa tanda pengenal apa pun pada dirinya saat insiden.

Crooks ditetapkan sebagai tersangka pria bersenjata dan FBI menyebut serangan itu sebagai upaya pembunuhan. Kini FBI sedang mencoba membongkar motif pelaku.

Letkol Polisi Negara Bagian Pennsylvania George Bivens sempat ditanya apakah penembaknya bertindak sendiri atau berkelompok. Ia menjelaskan, “terlalu dini untuk mengatakan itu.”

Menggunakan senapan semi-otomatis model AR-15, pelaku menembak sekitar menit ke-10 setelah Donald Trump memulai pidatonya. Suara tembakan terdengar pada pukul 18.12. (setempat), hingga Trump berhenti di tengah kalimat, memegang telinganya dan menjatuhkan diri ke belakang mimbar ketika petugas keamanan mengerubuninya.

Seorang reporter Washington Post menggambarkan “awan asap” dan “banyak teriakan dan kebingungan” ketika tembakan kedua diletuskan.

Presiden AS, Joe Biden gegas berbicara dengan Donald Trump pasca kejadian, tepatnya Sabtu malam, 13 Juli 2024 waktu setempat. Gedung Putih melaporkan Biden marah tak terima atas insiden itu.

“Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan seperti ini. Ini sungguh menyedihkan. Kami tidak bisa membiarkan hal ini terjadi,” kata Biden, dalam pidato publiknya di malam yang sama.

Usai penembakan, Donald Trump mendapat perawatan dan tampak dalam kondisi baik, saat terlihat turun dari jet di Bandara Internasional Newark Liberty. Video oleh keadaan Trump itu diunggah salah satu ajudannya, menunjukkan dia turun dari jet tanpa bantuan.

Salah satu pendukung Donald Trump yang berada di lokasi kejadian, Ron Moose mengaku bahwa ia sempat mendengar empat kali tembakan. Ia juga mendengar suara tembakan tambahan, namun tidak yakin siapa yang melepaskannya.

"Saya mendengar sekitar empat tembakan dan saya melihat kerumunan orang turun dan kemudian Trump juga merunduk dengan sangat cepat” tuturnya.

“Kemudian Dinas Rahasia melompat dan melindunginya secepat yang mereka bisa. Kita berbicara dalam satu detik bahwa mereka semua melindunginya," katanya melanjutkan.

Ia juga mengaku melihat seorang pria berlari yang dikejar oleh petugas penegak hukum. Menurutnya, saat itu penembak jitu penegak hukum juga ditempatkan di atap gudang di belakang panggung.***