Sentimen
13 Jul 2024 : 12.24
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tanjung Priok
Kasus: Narkoba
Tokoh Terkait
Seorang Ibu di Kampung Bahari Berdebat Saat Digeledah Polisi, Ternyata Ada Ganja di Mesin Cuci Megapolitan 13 Juli 2024
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
13 Jul 2024 : 12.24
Seorang Ibu di Kampung Bahari Berdebat Saat Digeledah Polisi, Ternyata Ada Ganja di Mesin Cuci
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berdebat dengan polisi saat tempatnya hendak digeledah, Sabtu (13/7/2024). Mulanya, polisi mencurigai sebuah tempat yang dijadikan ibu tersebut untuk mencuci sekaligus menjemur pakaian. Namun, pintu tempat tersebut diduga dikunci dari dalam oleh ibu itu sehingga petugas melanjutkan kegiatan ke lokasi lain. Beberapa saat kemudian, petugas kembali mendatangi tempat tersebut dan rupanya pintu sudah terbuka. Kemudian, petugas masuk ke tempat itu dan menemukan puluhan paket ganja sintetis yang terbungkus plastik klip di dalam mesin cuci. Namun, ibu pemilik tempat mencuci itu mengelak soal penemuan puluhan paket ganja di dalam mesin cucinya. "Eh, Pak jangan tuduh ya, ini tempat suka terbuka, anak-anak suka lompat (jadi dikunci pintunya). Bapak jangan suka nuduh-nuduh," kata ibu tersebut, Sabtu (13/7/2024). "Saya lihat ibu di dalam (pas pintu dikunci)," timpal salah satu petugas. " Emang saya di dalam, saya nyuci . Saya mah enggak takut, Pak. Saya bukan pedagang narkoba," balas si ibu. Selanjutnya, petugas mengamankan puluhan paket ganja sintetis tersebut yang dikemas dalam ukuran berbeda. "Ada 20 paket (ganja) Ndan, 18 kecil, satu sedang, satu besar," kata petugas yang mengamankan barang bukti. Usai mengamankan barang bukti, petugas melakukan penggeledahan ke dalam rumah ibu tersebut. Namun, tidak ditemukan barang bukti narkoba lainnya. Meski begitu, petugas membawa dua anak ibu tersebut beserta dua teman anaknya ke Polres Metro Jakarta Utara. Polisi memutuskan membawa keempatnya setelah petugas menyuruh pemuda untuk memeletkan lidah. Sementara itu, ibu tersebut diimbau untuk datang ke Mapolres Metro Jakarta Utara. "Kami mengamankan (dua anak si ibu dan dua temannya). Patut mencurigai untuk pembuktiannya. Habis ini, siang ke kantor (Polsek Metro Jakarta Utara)," kata petugas kepada ibu yang identitasnya belum diketahui itu. Sebelumnya, ratusan polisi kembali menggerebek Kampung Bahari pagi ini, Sabtu (13/7/2024). Anggota Polres Metro Jakarta Utara menangkap 31 orang dalam penggerebekan itu. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, ke-31 orang yang ditangkap terdiri dari pria dan wanita. Selain menangkap 31 orang, polisi juga menyita beragam barang bukti yang didapat di lokasi penggerebekan. Barang yang disita berhubungan langsung dan tidak langsung dengan peredaran narkoba. "(Barang bukti yang disita) Paket besar sabu dengan berat bruto 103 gram, lalu 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital, dua televisi, empat unit decorder, satu unit laptop," ucapnya. "Lalu satu unit alat hitung uang, 11 alat isap atau bong, satu senapan angin, empat air gun berikut gas CO2, 25 senjata tajam, satu unit drone, satu kotak petasan, dan tiga alat isap," sambungnya. Terkait beberapa barang elektronik yang disita, di antaranya televisi, decorder, dan drone yang digunakan untuk memantau pergerakan polisi. "Ini alat yang digunakan untuk memantau kalau terjadi penegakan hukum di wilayah tersebut," tutur Gidion. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berdebat dengan polisi saat tempatnya hendak digeledah, Sabtu (13/7/2024). Mulanya, polisi mencurigai sebuah tempat yang dijadikan ibu tersebut untuk mencuci sekaligus menjemur pakaian. Namun, pintu tempat tersebut diduga dikunci dari dalam oleh ibu itu sehingga petugas melanjutkan kegiatan ke lokasi lain. Beberapa saat kemudian, petugas kembali mendatangi tempat tersebut dan rupanya pintu sudah terbuka. Kemudian, petugas masuk ke tempat itu dan menemukan puluhan paket ganja sintetis yang terbungkus plastik klip di dalam mesin cuci. Namun, ibu pemilik tempat mencuci itu mengelak soal penemuan puluhan paket ganja di dalam mesin cucinya. "Eh, Pak jangan tuduh ya, ini tempat suka terbuka, anak-anak suka lompat (jadi dikunci pintunya). Bapak jangan suka nuduh-nuduh," kata ibu tersebut, Sabtu (13/7/2024). "Saya lihat ibu di dalam (pas pintu dikunci)," timpal salah satu petugas. " Emang saya di dalam, saya nyuci . Saya mah enggak takut, Pak. Saya bukan pedagang narkoba," balas si ibu. Selanjutnya, petugas mengamankan puluhan paket ganja sintetis tersebut yang dikemas dalam ukuran berbeda. "Ada 20 paket (ganja) Ndan, 18 kecil, satu sedang, satu besar," kata petugas yang mengamankan barang bukti. Usai mengamankan barang bukti, petugas melakukan penggeledahan ke dalam rumah ibu tersebut. Namun, tidak ditemukan barang bukti narkoba lainnya. Meski begitu, petugas membawa dua anak ibu tersebut beserta dua teman anaknya ke Polres Metro Jakarta Utara. Polisi memutuskan membawa keempatnya setelah petugas menyuruh pemuda untuk memeletkan lidah. Sementara itu, ibu tersebut diimbau untuk datang ke Mapolres Metro Jakarta Utara. "Kami mengamankan (dua anak si ibu dan dua temannya). Patut mencurigai untuk pembuktiannya. Habis ini, siang ke kantor (Polsek Metro Jakarta Utara)," kata petugas kepada ibu yang identitasnya belum diketahui itu. Sebelumnya, ratusan polisi kembali menggerebek Kampung Bahari pagi ini, Sabtu (13/7/2024). Anggota Polres Metro Jakarta Utara menangkap 31 orang dalam penggerebekan itu. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, ke-31 orang yang ditangkap terdiri dari pria dan wanita. Selain menangkap 31 orang, polisi juga menyita beragam barang bukti yang didapat di lokasi penggerebekan. Barang yang disita berhubungan langsung dan tidak langsung dengan peredaran narkoba. "(Barang bukti yang disita) Paket besar sabu dengan berat bruto 103 gram, lalu 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital, dua televisi, empat unit decorder, satu unit laptop," ucapnya. "Lalu satu unit alat hitung uang, 11 alat isap atau bong, satu senapan angin, empat air gun berikut gas CO2, 25 senjata tajam, satu unit drone, satu kotak petasan, dan tiga alat isap," sambungnya. Terkait beberapa barang elektronik yang disita, di antaranya televisi, decorder, dan drone yang digunakan untuk memantau pergerakan polisi. "Ini alat yang digunakan untuk memantau kalau terjadi penegakan hukum di wilayah tersebut," tutur Gidion. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: netral (44.4%)