Sentimen
Negatif (66%)
14 Jul 2024 : 16.25

Korban Banjir di Gorontalo Mulai Terserang Penyakit Kulit dan Kedinginan

14 Jul 2024 : 16.25 Views 1

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Regional

Gorontalo, Beritasatu.com – Sejumlah korban banjir di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, yang berada di pengungsian mulai terserang gatal-gatal, flu, dan demam. Mereka masih sangat membutuhkan bantuan terutama, selimut, alas tikar, perlengkapan bayi, obat-obatan, dan air bersih.

“Kami butuh selimut, tikar, obat, popok bayi, karena di sini banyak balita. Kami juga butuh pakaian karena pakaian kami sudah hanyut dan tidak dapat diselamatkan,” kata Erni Baneka, saat dijumpai di tempat pengungsian di Desa Tabumela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Minggu (14/7/2024)..

Erni khawatir banyak warga terutama anak-anak yang bisa terserang penyakit, seperti gatal-gatal, flu, dan demam. Sementara itu, pengungsi terpapar udara dingin pada malam hari akibat minimnya tikar dan selimut.

Erni mengaku bahwa beberapa warga termasuk dirinya sudah mulai mengalami gatal-gatal pada bagian kaki dan sangat membutuhkan obat.

“Lihat kaki saya sudah jadi begini karena gatal-gatal. Saya butuh obat atau salep untuk mengobati kaki saya,” tegas Erni.

Erni juga menjelaskan bahwa ketinggian air di rumah para pengungsi itu sudah melewati kepala orang dewasa bahkan ada yang mencapai tiga meter.

Ia menceritakan bahwa puncak banjir terjadi pada Selasa (9/7/2024) malam. Air yang masuk secara mendadak ke rumah-rumah penduduk menyebabkan warga tidak dapat lagi menyelamatkan harta benda mereka.

“Banjir itu sudah beberapa hari terjadi, tetapi puncaknya pada Selasa (9/7/2024). Air mendadak naik dan ketinggiannya sampai lewat kepala orang dewasa. Pakaian kami sudah tidak dapat diselamatkan. Pakaian yang tersisa hanya tinggal yang dipakai saat ini,” ucap Erni

“Saat itu banyak orang yang panik untuk menyelamatkan barang-barang di rumah mereka, tetapi banyak harta benda mereka yang sudah tidak bisa diselamatkan. Apalagi warga yang rumah mereka berada di pesisir danau,” tambah salah satu korban banjir.

Sebagian warga mengaku tidak mengungsi dan memilih bertahan di rumah untuk berjaga-jaga.

“Saat ini anak-anak, istri dan cucu saya sudah diselamatkan di tempat pengungsian, kita bertahan di sini untuk berjaga-jaga di rumah. Barang di rumah kami sudah tenggelam semuanya," kata salah satu korban banjir bernama Mustafa.  

Menurutnya, lemari, televisi, kulkas dan barang lainnya semuanya tenggelam. Air di dalam rumah naik sampai di atas kepala. Pakaian sudah tidak ada lagi karena semuanya sudah tenggelam.

Sementara data dari BPBD Kabupaten Gorontalo, ada 11 kecamatan terdiri dari 36 desa di wilayah yang terdampak banjir. Sebanyak 19.513 jiwa atau 5.775 kepala keluarga terdampak banjir kali ini.

Lokasi terparah diterjang banjir adalah Kecamatan Tilango. Ketinggian air mencapai 3 meter. Seluruh desa yang ada di kecamatan tersebut ikut terendam banjir. 

Sebanyak 1.665 rumah terendam banjir, 9.413 jiwa di kecamatan tersebut terdampak banjir, dan  4.761 jiwa sudah berada di lokasi pengungsian. Sementara warga lainnya tidak ikut mengungsi karena masih menjaga harta benda mereka.

Sentimen: negatif (66.5%)