Surabaya (beritajatim.com) – Baliho Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dengan Hendy Setiono juragan Kebab Turki Baba Rafi kembali bertebaran di jalanan kota Surabaya.

Kali ini baliho putra bungsu Presiden Jokowi dengan pengusaha Kebab Baba Rafi itu memiliki konsep berbeda. Baliho tersebut berisi obrolan seperti layaknya percakapan WhatsApp dan foto Kaesang Pangarep dan Hendy Setiono.

Dalam percakapan yang menuliskan pertanyaan kolaborasi antara Mas Kaesang dan Mas Hendy di Surabaya tersebut dijawab dengan ditunggu aja tanggal mainnya tersebut memunculkan ekpektasi dari seluruh Warga Surabaya yang menafsirkan baliho dengan Pilwali Kota Surabaya yang mulai memanas.

“Baliho tersebut adalah sebuah bentuk Kolaborasi antara saya dan Mas Kaesang untuk Surabaya, dan Insya Allah kolaborasi ini akan bisa memajukan Surabaya dan membuka lapangan pekerjaan yang luas buat anak-anak muda Surabaya,” kata Hendy, pada Rabu 19 Juni 2024.

Hendy optimis kolaborasinya dengan Kaesang akan membawa kota Surabaya naik kelas. “Doakan saja yang terbaik jika kolaborasi ini ke depan akan mejadikan Surabaya Naik Kelas, untuk kolaborasinya seperti apa dan bagaimana ditunggu aja tanggal mainnya ya,” tutup Hendy.

Sementara itu, Arnando Satria warga Tenggilis Mejoyo yang melintasi Jalan Raya Jemursari mengatakan bahwa baliho tersebut sudah terpasang ramai di Jalan Raya Jemursari. Menurut dia, mereka akan maju Pilwali Surabaya.

“Lek ancen iki sing maju yo sip Cak, Suroboyo butuh warna anyar,” kata dia.

Hendy Setiono: Dari Gerobak Kebab hingga Ratusan Cabang Baba Rafi

Hendy Setiono, pria kelahiran Surabaya 30 Maret 1983 dari pasangan Ir. H. Bambang Sudiono dengan Endah Setijowati, tak pernah menyangka bahwa ide jualan kebabnya saat masih kuliah akan mengantarkannya menjadi pengusaha sukses dengan ratusan gerai di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Masa kecil Hendy dihabiskan di berbagai kota, dari Surabaya, Bontang, hingga Amerika Serikat. Setamat SMA, ia melanjutkan pendidikan di ITS Surabaya.

Namun, jiwa entrepreneurnya membawanya untuk keluar dari bangku kuliah dan memulai bisnis kebab yang terinspirasi dari perjalanannya ke Qatar.

Di Qatar, Hendy terkesan dengan banyaknya penjual kebab yang ramai pembeli. Ia pun yakin bahwa bisnis ini bisa sukses di Indonesia. Dengan modal Rp4.000.000 pinjaman dari adik perempuannya, Hendy membuka gerobak kebab pertamanya di Nginden Semolo, Surabaya, pada September 2003.

Bersama temannya, Hasan Baraja, Hendy memodifikasi rasa dan ukuran kebabnya agar sesuai dengan selera orang Indonesia. Kerja keras dan kegigihannya membuahkan hasil. Kebab Baba Rafi, nama yang ia berikan, semakin digemari masyarakat.

Pada tahun 2005, Hendy resmi mendirikan PT Baba Rafi Indonesia dan mewaralabakan usahanya. Kini, Baba Rafi telah menjadi salah satu brand kebab ternama di Indonesia dengan lebih dari 1000 gerai. (ted)