PSU DPD Sumbar Besok, Masih Banyak Warga Belum Tahu Regional 12 Juli 2024
Kompas.com Jenis Media: Regional
12 Jul 2024 : 15.27
PSU DPD Sumbar Besok, Masih Banyak Warga Belum Tahu
Tim Redaksi
PADANG, KOMPAS.com-
Warga Sumatera Barat masih banyak yang tidak mengetahui akan digelarnya pemungutan suara ulang (PSU) untuk pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (
DPD
) Sumatera Barat pada Sabtu (13/7/2024).
"Saya tidak mengetahui akan digelarnya pemilu ulang pada 13 Juli nanti. Mungkin karena kurang juga sosialisasinya," ujar Annisa (19 tahun) warga Padang Sumatera Barat, Jumat (12/7/2024) kepada
Kompas.com.
Annisa mengaku memang melihat sejumlah poster-poster calon anggota DPD bertebaran dan tertempel pada sejumlah pohon dan tempat lainnya.
"Saya pikir itu adalah calon bupati atau wali kota dan gubernur. Karena sepengetahuan saya untuk pileg dan pilpres sudah selesai jadi itu untuk calon wali kota atau bupati dan gubernur," ujarnya.
Annisa mengatakan tidak mengetahui penyebab dilakukan PSU untuk anggota DPD Sumatera Barat.
"Memang kemarin ada orang yang mengantarkan undangan untuk memilih. Tapi saya tidak mengetahui itu untuk memilih kembali anggota DPD. Saya juga akan ikut memilih pada PSU itu. Pada pileg dan pilpres sebelumnya juga ikut memilih," ujarnya.
Sementara itu Nurfatimah (22 tahun) warga Padang lainnya juga mengaku tidak mengetahui akan digelarnya PSU untuk DPD.
"Kalau pemilu dulu kan semarak, banyak baliho atau poster calon-calon. Selain itu informasi pemilunya juga masif. Jadi saya mengetahuinya. Beda dengan untuk PSU ini," ujarnya.
Sementara itu Nurfatimah mengaku tidak akan bisa memilih karena sudah ada jadwal untuk keluar daerah.
"Pada pemilu kemarin saat masih bisa memilih. Namun untuk PSU nanti kemungkinan besar tidak bisa memilih karena ada urusan kerja ke luar daerah. Dan itu sudah terjadwal jauh-jauh hari," ujarnya.
Seperti diketahui PSU DPD RI dilakukan sesuai dengan putusan MK yang mengabulkan gugatan Irman Gusman untuk masuk dalam Daftar Calon Tetap (DCT) DPD RI.
Sebelumnya mantan Ketua DPD RI itu sempat masuk dalam DCS, namun setelah itu namanya dicoret dari DCT karena dianggap Tidak Memenuhi Syarat akibat kasus pidananya.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (72.7%)