Sentimen
Negatif (86%)
12 Jul 2024 : 18.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Partai Terkait

PBB Ramal Populasi Dunia Menyusut Tahun 2.100, Apa Sebabnya? - Page 3

12 Jul 2024 : 18.00 Views 19

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta Populasi dunia diperkirakan mencapai puncaknya lebih awal dari perkiraan pada abad ini karena beberapa negara terbesar di dunia menghadapi penurunan angka kelahiran.

Perkiraan itu dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Melansir Channel News Asia, Jumat (12/7/2024) laporan Prospek Populasi Dunia yang diterbitkan PBB menunjukkan bahwa populasi global diproyeksikan mencapai puncaknya sekitar 10,3 miliar pada pertengahan tahun 2080 dari saat ini 8,2 miliar.

PBB memperkirakan populasi dunia akan menurun secara bertahap menjadi 10,2 miliar pada tahun 2100, 6% lebih rendah dari perkiraan satu dekade lalu.

Sebelumnya, pada tahun 2022, PBB memperkirakan populasi dunia akan mencapai puncaknya sebesar 10,4 miliar tahun 2080-an.

"Di beberapa negara, angka kelahiran kini bahkan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dan kita juga melihat penurunan yang sedikit lebih cepat di beberapa wilayah dengan kesuburan tinggi," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial, Li Junhua.

"Puncak yang lebih awal dan lebih rendah merupakan tanda yang penuh harapan. Hal ini berarti berkurangnya tekanan lingkungan akibat dampak manusia karena konsumsi agregat yang lebih rendah," tambah Li.

Rata-rata secara global, jumlah perempuan yang memiliki satu anak kini lebih sedikit dibandingkan tahun 1990.

Di lebih dari separuh negara, jumlah rata-rata kelahiran hidup per perempuan telah turun di bawah 2,1, yang menandai tingkat yang dibutuhkan suatu populasi untuk mempertahankan jumlah anak yang konsisten tanpa migrasi.

PBB menyebut, negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, Spanyol dan Italia memiliki tingkat kesuburan yang "sangat rendah".

Sentimen: negatif (86.5%)