Paus soal LGBT: Gereja Katolik Terbuka bagi Semua, Tapi Ada Aturannya
CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional
Paus Fransiskus mengatakan Gereja Katolik terbuka bagi semua orang, termasuk komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender plus (LGBT+).
Menurut Fransiskus, gereja terbuka bagi siapa saja terutama dalam mendampingi sisi spiritualitas pribadi seseorang. Meski begitu, paus berusia 86 tahun itu menegaskan bahwa Gereja Katolik tetap memiliki kerangka aturannya dalam menyikapi fenomena LGBT.
Hal itu diutarakan Fransiskus saat menjawab seorang reporter dalam konferensi pers di pesawat usai kembali dari kunjungannya ke Portugal pada Minggu (6/8). Wartawan itu mempertanyakan pernyataanya soal gereja terbuka untuk "semua orang, semua orang, semua orang".
Wartawan itu bertanya apakah wajar jika beberapa orang seperti kaum perempuan danLGBT tidak memiliki hak yang sama dan tidak dapat menerima beberapa sakramen. Pertanyaan itu merujuk pada persoalan dalam agama Katolik bahwa perempuan tidak diizinkan menjadi pastur melalui sakramen Tahbisan (Holy Orders).
Begitu pula dengan kaum LGBT tidak diizinkan melangsungkan pernikahan yang juga merupakan sakramen.
"Gereja terbuka untuk semua orang tapi ada hukum yang mengatur kehidupan di dalam gereja," kata Paus Fransiskus menjawab pertanyaan wartawan itu.
"Menurut hukum yang ada, mereka tidak dapat mengambil (beberapa) sakramen. Tapi, ini tidak berarti (gereja) tertutup. Setiap orang bertemu Tuhan dengan caranya sendiri di dalam gereja," ucapnya menambahkan.
Dikutip Reuters, Paus Fransiskus menegaskan seluruh pastur gereja harus mendampingi semua orang atau jemaat dengan kesabaran dan kasih sayang layaknya seorang ibu, termasuk mereka yang melanggar aturan.
Selain itu, Paus Fransiskus juga menegaskan gereja mengajarkan bahwa perempuan tidak dapat menjadi imam karena Tuhan Yesus hanya memilih pria sebagai rasulnya.
Paus Fransiskus juga mengatakan gereja tidak mengizinkan pernikahan sesama jenis atau pemberkatan bagi pasangan sesama jenis. Namun, ia mendukung undang-undang sipil yang memberikan hak kepada kaum LGBT.
Dalam salah satu acara di Portugal, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Gereja Katolik memiliki ruang bagi semua orang.
"Termasuk mereka yang melakukan kesalahan, yang jatuh atau berjuang," paparnya.
"Siapa di antara kita yang tidak pernah membuat kesalahan moral dalam suatu momen dalam hidup kita?" ucap Paus Fransiskus menambahkan.
Sejak awal kepemimpinannya 10 tahun lalu, Paus Fransiskus memang terkenal dengan pandangannya yang lebih terbuka. Ia juga berusaha membuat gereja lebih ramah dan tidak terlalu mengutuk terutama soal kaum LGBT.
Selain itu, Paus juga menerapkan serangkaian reformasi gereja sejak memimpin seperti memberikan lebih banyak peran kepada perempuan termasuk menunjuk mereka dalam beberapa posisi tinggi di Vatikan.
Judul artikel diubah pada Senin (8/7) pukul 08.11 WIB karena ada kekurangan konteks (rds/rds)[Gambas:Video CNN]
Sentimen: positif (86.5%)