Sentimen
Positif (99%)
8 Mar 2024 : 21.01
Partai Terkait
Tokoh Terkait

Singgung Masa Oposisi, Kini AHY Mau Kawal Jokowi 'Soft Landing'

9 Mar 2024 : 04.01 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku nyaman berada di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mulanya, AHY bercerita Demokrat telah duduk sebagai oposisi pemerintah selama sekitar 9 tahun 4 bulan alias sejak Jokowi berkuasa pada 2014 lalu.

Menurut AHY, kala itu Demokrat berperan sebagai oposisi yang baik, bertanggung jawab, peduli, ingin negaranya baik, ingin pemerintahannya sukses, serta ingin rakyatnya sejahtera.

Ada banyak keterbatasan yang dialami sebagai oposisi di luar pemerintahan menurut AHY. Demokrat, kata dia, hanya dapat mengimbau, mengingatkan, dan mengkritisi kebijakan. Namun, tidak bisa mengeksekusi.

Adapun per 21 Februari 2024, AHY resmi 'dipinang' untuk masuk pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Kini, Demokrat telah masuk ke dalam pemerintahan Jokowi. AHY pun merasa bersyukur terhadap hal itu.

"Jadi kalau melihat itu semuanya, melihat suka duka jatuh bangun Demokrat 9 bulan 4 bulan terakhir ini kita harus mensyukuri posisi kita hari ini. Kita syukuri sebagai sebuah bentuk amanah yang harus kita pertanggungjawabkan lahir batin," ujar AHY saat silaturahmi dengan kadernya di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (8/3).

Di hadapan para kadernya, AHY mengaku merasa nyaman di kabinet Jokowi. Ia mengklaim para menteri lain menyambut hangat kedatangannya.

"Saya bersyukur walaupun sebagai pendatang baru, begitu masuk saya merasa nyaman. Karena para sahabat yang ada di Kabinet Indonesia Maju juga menerima dengan tangan terbuka, begitu hangat," kata AHY.

Singgung durasi menjabat dan soft landing

Masa kepemimpinan Jokowi berakhir pada 20 Oktober 2024. Hal itu seiring dengan masa jabatan AHY sebagai menteri Jokowi.

Adapun AHY turut menyoroti durasi masa jabatannya itu. Ia menanggapi omongan yang menyebut Demokrat hanya menjabat selama delapan bulan saja.

AHY mengaku termasuk orang yang tidak pernah melihat waktu itu dari sisi kuantitasnya, namun dari sisi kualitasnya. Menurut AHY, durasi itu sangat bergantung dengan hal yang dilakukan.

"Ada yang lima tahun, 10 tahun, tapi business as usual. Biasa-biasa saja. Ada yang singkat tetapi berhasil melakukan percepatan-percepatan, begitu juga dalam mengelola partai," kata AHY.

AHY lantas mengklaim bahwa ujung masa jabatan ini merupakan masa-masa yang penentu.

"Justru delapan bulan terakhir ini adalah masa-masa yang sangat menentukan. Mengapa? Sejatinya delapan bulan ini atau pasca pemilu adalah masa transisi. Betul? Sebuah masa yang penting dan strategis termasuk juga kritis," tutur AHY.

Ia lantas mencontohkan profesi pilot terkait masa kritis. AHY menyebut masa kritis dalam penerbangan adalah ketika akan lepas landas (take off) dan sesaat sebelum mendarat (landing). Hal serupa juga terjadi pada estafet kepemimpinan nasional.

AHY menegaskan tugas partainya adalah turut berkontribusi agar pemerintahan Jokowi dapat mendarat dengan mulus atau soft landing.

"Nah, tugas Demokrat walaupun tadi delapan bulan, sama-sama kita kawal agar pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa menuntaskan tugas-tugas dan programnya, bisa soft landing tapi sekaligus mempersiapkan agar take off berikutnya dan lima tahun berikutnya pemerintahan juga semakin sukses," jelas AHY.

"Insya Allah bapak Prabowo Subianto jika pada saatnya nanti secara resmi ditetapkan sebagai presiden Republik Indonesia lima tahun ke depan, Demokrat ada di fase-fase yang penting ini," sambung dia.

Dalam kesempatan itu, AHY juga menyoroti masalah pertahanan Indonesia.

AHY menyebut laporan ke Kemenko Polhukam selama 2023 mencatat ada belasan ribu pengaduan. Sebanyak 65 persen di antaranya tentang sengketa pertanahan. Menurut dia, hal itu mendominasi permasalahan sosial, ekonomi dan hukum di Indonesia.

Ia mengungkap alasan Jokowi memilihnya sebagai Menteri ATR/BPN bukan karena ahli di bidang pertanahan.

"Yang paling penting Presiden Jokowi menitipkan tugas-tugas itu bukan karena saya ahli agraria tata ruang dan pertanahan. Tapi beliau mengharapkan saya membawa semangat dan juga leadership dan kemampuan manajemen untuk mengatur semua itu," ucap dia.

(pop/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Sentimen: positif (99.2%)