Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
6 Fakta Subvarian Omicron BA 4 dan BA 5 yang Masuk Indonesia
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNN Indonesia --
Virus SARS-CoV-2 belakangan kembali bermutasi, kini yang menjadi sorotan adalah mutasi subvarian omicron BA 4 dan BA 5. Mutasi ini dilaporkan sudah masuk ke Indonesia, berikut fakta-faktanya.
Pada Jumat (10/6) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi jika Indonesia sudah masuk empat kasus mutasi SarS-CoV-2 varian Omicron. Empat kasus itu dilaporkan pertama kali di Bali.
Subvarian BA.4 dan BA.5 ini tengah diwaspadai di sejumlah negara. Kemenkes mengklaim telah meningkatkan kewaspadaan dengan memantau ketat subvarian baru dari Omicron ini. Ia menduga subvarian ini kebal dari vaksin Covid-19.
Namun, Budi meyakini saat ini imunitas masyarakat Indonesia masih cukup tinggi dalam melawan Covid-19. Ia mengungkapkan titer antibodi atau ukuran tingkat kekebalan masyarakat terhadap Covid-19 di Indonesia meningkat signifikan pada Maret 2022.
Mirip Dengan Omicron Lama
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan dua subvarian Omicron itu sementara dianggap masih mirip dengan karakteristik subvarian Omicron sebelumnya.
Meski demikian ia tidak menampik jika kedua mutasi ini berpotensi sedikit menular. Dengan demikian ia mewanti-wanti agar pemerintah dan masyarakat tidak jemawa akan potensi sebaran mutasi subvarian BA.4 dan BA.5.
Omicron BA.4 dan BA.5 Dominan Tidak Bergejala
Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan sebagian besar pasien tidak bergejala. Beberapa pasien lainnya dilaporkan mengalami gejala ringan.
Hingga Minggu (12/6) tercatat sudah ada delapan pasien yang terinfeksi subvarian BA.4 dan BA.5.
Sementara, satu pasien infeksi Omicron BA.5 dilaporkan mengalami gejala sedang, yaitu pasien wanita berusia 20 tahun dan diketahui sudah menerima dua dosis vaksin Sinovac.
Pasien itu dilaporkan mengalami batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah dan nyeri sendi. Erlina menduga, sesak napas pada pasien terjadi akibat Omicron BA.5 yang lebih banyak bereplikasi di saluran napas bawah.
Sentimen: positif (88.3%)