Sentimen
Negatif (100%)
6 Agu 2023 : 06.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Partai Terkait

Hakim Tolak Permintaan Trump Perpanjang Tenggat Menjawab Dakwaan Jaksa

6 Agu 2023 : 06.00 Views 4

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional

Jakarta, CNN Indonesia --

Hakim distrik di Amerika Serikat (AS) Tanya Chutkan memberikan waktu bagi eks Presiden AS Donald Trump hingga pukul 17.00 pada Senin (7/8) waktu setempat untuk merespons tuduhan jaksa.

Melansir dari Reuters, Pengacara Trump meminta waktu tambahan, namun Chutkan menilainya. Chutkan menambahkan dia akan menentukan apakah sidang diperlukan setelah meninjau tanggapan Trump.

Sebelumnya di bawah proses Discovery, jaksa penuntut harus memberikan bukti yang memberatkan kepada terdakwa sehingga mereka dapat mempersiapkan pembelaan mereka. Mereka meminta hakim untuk mengeluarkan perintah mencegah Trump melakukan dugaan intimidasi via media sosial terkait kasus yang tengah dijalani.

Jaksa penuntut AS telah menandai postingan media sosial yang mengancam dari eks Presiden AS, Donald Trump, saat sidang di Pengadilan hingga larut malam, Jumat (4/8) waktu setempat.

Alasan jaksa adalah ada kemungkinan Trump mengintimidasi saksi dengan mengungkapkan bukti rahasia yang diterima dari pemerintah secara tidak benar.

Sebelumnya, pada hari yang sama, di media sosial buatannya, Truth Social, Trump menulis ,'IF YOU GO AFTER ME, I'M COMING AFTER YOU! (Jika kamu mengejarku, aku akan datang mengejar kamu!)'.

Sehari sebelumnya, dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan bahwa dia mengatur konspirasi kriminal untuk mencoba membalikkan kekalahan pemilu 2020 dari Demokrat dengan calon Joe Biden.

Mengutip dari Reuters,  tanpa perintah perlindungan dari pengadilan, jaksa menilai Trump dapat mulai mengeluarkan postingan publik menggunakan transkrip dewan juri atau materi lain yang "dapat menimbulkan efek mengerikan yang berbahaya pada saksi atau berdampak buruk pada administrasi peradilan yang adil dalam kasus ini."

Demikian pernyataan jaksa penuntut dalam pengajuan mereka ke pengadilan. Mereka menambahkan Trump memiliki sejarah menyerang hakim, pengacara, dan saksi dalam kasus lain yang melawannya.

Dakwaan upaya membatalkan hasil Pemilu AS 2020

Sebelumnya, Donald Trump didakwa atas upaya membatalkan pemilihan umum Amerika Serikat pada 2020 lalu.

Surat dakwaan setebal 45 halaman yang diajukan pada Selasa (1/8) menuduh Trump selaku calon presiden dari Partai Republik berkonspirasi untuk menipu AS.

Dakwaan itu memaparkan sejumlah cara yang digunakan Trump, yakni mencegah Kongres mengesahkan kemenangan rivalnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dan mencabut hak pemilih untuk pemilu yang adil.

Jaksa AS mengatakan Trump menggaungkan tudingan mengenai kecurangan dalam pemilu yang ia tahu tidak benar. Trump juga dituding menekan sejumlah pejabat, termasuk wakil presiden saat itu, Mike Pence, untuk mengubah hasil pemilu.

Ia juga didakwa berusaha menekan Wakil Presiden Mike Pence untuk menghentikan proses verifikasi suara sah dalam pemilu.

Trump, lanjut dokumen itu, juga menghasut serangan kekerasan di US Capitol untuk merusak demokrasi Amerika dan mempertahankan kekuasaannya.

Selain itu, jaksa menganggap Trump memanfaatkan kerusuhan di Capitol untuk menyuarakan yang dia klaim sebagai kecurangan pemilu. Selama kerusuhan, Trump menolak seruan dari penasihatnya untuk mengeluarkan pesan yang menenangkan.

Berdasarkan dokumen itu, Trump melakukan berbagai cara dalam upaya untuk mengubah hasil pemilu dengan skema yang kini dikenal sebagai "pemilih palsu".

Dalam menjalankan konspirasi itu, Trump bekerja sama dengan enam orang yang tak disebutkan namanya.

Dalam pembelaan yang disampaikan secara langsung di Pengadilan, Trump menegaskan tak bersalah atas dakwaan upaya menggagalkan hasil pemilihan umum (pemilu) AS tahun 2020.

Trump mengajukan pembelaan itu langsung di hadapan Hakim A Moxila Upadhyaya dalam persidangan di gedung pengadilan Washington pada Kamis (3/8).

Usai sidang rampung, Trump kembali ke New Jersey. Ia sempat menyampaikan komentar sebelum naik pesawat.

Sebelumnya, penasihat khusus dan jaksa AS Jack Smith mengajukan dakwaan ke Trump pada Selasa (1/8).

Smith menuduh Trump dan sekutu menggaungkan kecurangan di pemilu, menekan pejabat negara bagian dan pusat untuk mengubah hasil pemungutan suara, menyusun daftar pemilih palsu, serta mencoba merebut suara elektoral dari calon presiden lain yakni Joe Biden.

Selain itu, Trump juga dituding memanfaatkan kerusuhan di Capitol untuk menyuarakan yang dia klaim sebagai kecurangan pemilu.

Trump mendapat empat dakwaan mencakup konspirasi menipu AS, mencabut hak pilih warga negara, dan menghalangi proses resmi dalam kontestasi politik itu.

Sidang lanjutan Trump akan berlangsung pada 28 Agustus. Upadhyaya mengatakan eks presiden itu tak perlu hadir di sidang berikutnya.

(Reuters/kid)

[Gambas:Video CNN]

Sentimen: negatif (100%)